Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta Bangladesh menjamin keamanan para pengungsi etnis Rohingya yang akan dipulangkan ke Rakhine, Myanmar.
"Presiden Jokowi mengharapkan agar repatriasi itu dapat dilakukan secara sukarela, bermartabat, dan juga aman. Itu sudah disampaikan oleh presiden kepada Bangladesh kemarin," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, seusai bertemu Menlu Timor Leste, Aurelio Sergio Guterres, di Gedung Pancasila, Rabu 31 Januari 2018.
Sejumlah media mengabarkan bahwa proses pemulangan tertunda lantaran persiapan yang belum matang. Proses repatriasi juga sempat diwarnai kericuhan. Sebagian pengungsi khawatir bakal menjadi target kekerasan kembali tentara Myanmar ketika mereka pulang ke Rakhine State.
Menlu Retno mengatakan sejak awal Indonesia berkomitmen membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine. Termasuk proses pemulangan lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang sebelumnya lari ke perbatasan Bangladesh karena kekerasan di Rakhine.
Komitmen tersebut diperlihatkan lewat sikap Indonesia. Pada awal Agustus lalu, Menlu Retno pergi ke Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw dan bertemu Penasihat Negara Aung San Suu Kyi guna membahas penyelesaian krisis di Rakhine State.
Indonesia juga telah mengirimkan sejumlah bantuan kemanusiaan yang inklusif. Tak hanya materi, tapi juga pembangunan infrastruktur, seperti sekolah di Rakhine dan klinik kesehatan di Cox’s Bazaar, perbatasan Bangladesh yang banyak terdapat kamp-kamp pengungsi Rohingya.
Jokowi juga mengunjungi kamp pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar pada kunjungannya ke Bangladesh pekan lalu.
"Bantuan yang diberikan Indonesia sifatnya bukan one off atau hanya sekali kirim lalu selesai. Kita punya klinik yang beroperasi di Cox’s Bazar baik untuk pelayanan kesehatan umum sampai kepada pelayanan kesehatan psikologis. Karena dalam situasi seperti itu perlu juga healing treatment untuk para pengungsi," ucap mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini.
Indonesia baru-baru ini mengirimkan bantuan tambahan bagi pengungsi Rohingya di Bangladesh. Antara lain berupa tiga mobil ambulans dan mesin penyaring air bersih.
Menlu perempuan pertama Indonesia itu juga mengatakan Indonesia berencana membangun rumah sakit lapangan di Cox’s Bazar, bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News