PM Najib sebelumnya dilaporkan menerima uang sebesar USD700 juta atau sekira Rp9,3 triliun. Dana tersebut masuk ke rekening pribadi Najib dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Mahathir pun dituduh terlibat dalam laporan yang dikeluarkan oleh media Amerika Serikat (AS) the Wall Street Journal (WSJ) pekan lalu. Namun suara untuk melakukan penangkapan Mahathir dipandang tidak tepat.
"Rampungkan dulu penyelidikan (kasus tuduhan korupsi PM Najib). Saat ini penyelidikan baru dimulai, seharusnya bisa dilakukan lebih cepat. Biarkan mereka (polisi) melakukan penyelidikan dan lihat kebenarannya," ujar mantan Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Tan Sri Musa Hassan, seperti dikutip Astro Awani, Rabu (8/7/2015).
"Jika ada kebenaran dalam tuduhan itu, maka polisi harus mengambil tindakan," imbuh Musa.
Sebelumnya, Direktur Global Moderates Movement (GMM) Saifuddin Abdullah mengatakan, polisi harus menangkap Mahathir, jika dirinya berada di balik laporan yang dikeluarkan WSJ itu.
Sementara Menteri Besar Kedah Datuk Seri Mukhriz Mahathir menolak tuduhan yang diarahkan kepada ayahnya.
Sedangkan PM Najib menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima dana atas dasar kepentingan pribadi. Menurutnya, tuduhan ini tidak lain sebagai upaya untuk melakukan sabotase politik dengan tujuan melengserkan perdana menteri yang terpilih secara demokratis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id