Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc. Keduanya membahas masalah terorisme yang mewarnai dunia saat ini.
JK mengatakan, Indonesia dan Turki adalah dua negara yang jumlah penduduk muslimnya sangat besar. Kedua negara juga sangat demokratis. Setiap waktu kedua pemerintah berupaya meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
"Seperti yang kalian ketahui di negara sekitar seperti Suriah, Irak, dan Yaman, kita memiliki masalah-masalah. Terorisme sebagian besar melanda negara Timur Tengah," ujar Wakil PM Turki Bulen Arinc, di Gedung Jakarta Convention Center(JCC), di Jakarta, Kamis (23/4/2015).
"Beberapa kejadian, menjadi pengalaman dari peristiwa menyedihkan umat manusia. Sehingga kita juga ingin menunjukan kerja sama dengan indonesia untuk menghadapi peristiwa ini," tegasnya.
Arinc menunjukkan apresisainya atas partisipasi Afrika yang ikut menunjukkan perhatian atas kejadian terorisme yang terjadi di masing-masing negaranya.
"Menurut kepercayaan kami, terorisme adalah kriminalisasi dari umat manusia. Kita memiliki komitmen bahwa apapun bentuk kriminalisasi yang menimpa umat manusia, kita harus menenangkan mereka dan menciptakan kebersamaan," imbuh Arinc.
Sementara JK menyampaikan terima kasihnya terhadap pihak berwenang Turki yang mencegah warga negara Indonesia menyeberang ke Suriah. "Kita juga bicarakan itu. Malah saya berterimakasih atas upaya Turki menahan kunjungan (WNI ke Suriah) ini," tutur JK.
"Kita memiliki persetujuan dengan Wapres Jusuf Kalla tentang teror, penyebab, dan bagaimana cara melawannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News