Seorang pengungsi Rohingya menggunakan payung di kamp pengungsian di Balukhali, Bangladesh, 21 September 2017. (Foto: AFP/DOMINIQUE FAGET)
Seorang pengungsi Rohingya menggunakan payung di kamp pengungsian di Balukhali, Bangladesh, 21 September 2017. (Foto: AFP/DOMINIQUE FAGET)

MSF: Kamp Pengungsi Rakhine di Ujung Bencana Kesehatan

Willy Haryono • 22 September 2017 16:54
medcom.id, Cox's Bazar: Sejumlah kamp di Bangladesh yang menampung pengungsi asal Rakhine -- sebagian besar dari mereka etnis Rohingya -- berada di ujung "bencana kemanusiaan," ujar organisasi Doctors Without Borders (MSF), Jumat 22 September 2017. 
 
MSF mengatakan air kotor serta kotoran manusia yang mencemari kamp berisiko memicu beragam penyakit di kalangan para pengungsi. 
 
Lebih dari 420 ribu pengungsi membanjiri sejumlah kamp di Cox's Bazar dalam kurun waktu sebulan, sejak kekerasan terbaru meletus di Rakhine pada 25 Agustus. Mereka melarikan diri dari operasi militer Myanmar yang memburu grup militan ARSA. 

Para pengungsi menceritakan menyampaikan beragam kisah mengenai penderitaan di tengah operasi militer Myanmar. Mereka mengaku melihat banyak pembunuhan, pembakaran, dan pemerkosaan di Rakhine. 
 
"Bantuan kemanusiaan masif diperlukan di Bangladesh agar bencana kesehatan publik dapat terhindarkan," ujar MSF, seperti dilansir AFP
 
Baca: Wakil Presiden Myanmar Khawatirkan Eksodus Pengungsi Rakhine
 
"Setiap hari kami menerima banyak pasien yang hampir meninggal akibat dehidrasi," tutur Kate White, koordinator medis MSF. "Sangat jarang bagi orang dewasa (tewas akibat dehidrasi), dan itu merupakan pertanda bencana kesehatan sudah di depan mata," lanjut dia.
 
Tidak ada jalan resmi dari kota besar di Bangladesh menuju kamp pengungsian. Hal tersebut mempersulit penyaluran bantuan kemanusiaan dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. 
 
"Saat Anda berjalan di pengungsian, Anda harus melewati air kotor dan banyak kotoran manusia," tutur White. 
 
Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah tiba di Yangon pada Jumat ini dan langsung dikirim ke Sittwe, Rakhine. Diperkirakan bantuan akan sampai di Sittwe dalam empat hari ke depan.
 
Paket bantuan kemanusiaan tersebut diangkut sedikitnya oleh delapan truk. Pasalnya, total berat bantuan mencapai 20 ton.
 
Baca: 8 Truk Myanmar Angkut Bantuan Indonesia ke Rakhine
 
Bantuan diterbangkan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma pada Rabu malam dan transit di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Aceh, untuk selanjutnya dikirim ke Myanmar. Dua pesawat Hercules milik TNI AU dikerahkan untuk membawa bantuan tersebut.
 
Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Dhaka, Bangladesh, dalam siaran persnya menyatakan bahwa hingga Senin, 18 September 2017, total bantuan kemanusiaan sebesar 74 ton telah tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, dan siap untuk didistribusikan kepada para pengungsi.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan