Festival Indonesia di Moskow, Promosi Kekayaan Bangsa

medcom.id, Moskow: Festival Indonesia di Moskow yang akan menghadirkan ratusan pengusaha dan seniman, merupakan upaya meningkatkan promosi di kalangan masyarakat Rusia. 

 

Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi di tengah perayaan HUT Kemerdekaan ke-71 Indonesia, menyebut festival yang akan berlangsung pertama kali dalam 30 tahun ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan Indonesia di tengah daya saing yang ketat di dunia internasional. 

 

"Untuk jadi pemenang kita harus keluar dari comfort zone. Kita harus melakukan kegiatan yang out of the box, yang kreatif," jelasnya kepada sejumlah jurnalis Indonesia Rabu 17 Agustus.

 

Kegiatan yang akan berlangsung 20-21 Agustus di Taman Hermitage ini diharapakan dapat menyedot pengunjung sampai puluhan ribu orang. 

 

"Yang menarik, festival mendapat sambutan dari berbagai pihak termasuk dari Rusia sehingga sponsor pun berdatangan," jelas Dubes Wahid.

 

Festival ini akan menampilkan peragaan busana karya perancang terkemuka di Indonesia, seni kuliner dan pertunjukan klasik wayang dari Jawa. Diharapkan, festival ini akan mengubah persepsi masyarakat Rusia termasuk para pengusaha untuk menjadikan Indonesia tidak hanya sahabat sejak era Bung Karno tetapi juga tempat untuk investasi. 

 

Selain itu bagi Indonesia, dengan pemahaman yang lebih luas lagi akan perkembangan di Indonesia akan mengundang lebih banyak wisatawan Rusia datang berkunjung terutama ke Bali. Sedikitnya delapan juta wisatawan Rusia berkunjung ke mancanegara termasuk sekitar 93.000 orang ke Indonesia. Angka ini masih kecil dibandingkan dengan yang datang ke Thailand yang mencapai satu juta wisatawan Rusia.

 

Dubes Wahid juga yakin potensi perdagangan kedua negara akan meningkat baik di sektor pertambangan maupun hasil bumi Indonesia. Sedangkan dari Rusia dengan sudah adanya rencana investasi di bidang kereta api dan teknik mampu mempererat kedua bangsa. 

 

Rusia yang sudah tidak menganut ideologi komunis telah berubah menjadi negara modern dengan basis ekonomi pasar sebagai pemacu pertumbuhan negara ini. (Asep Setiawan/Metro TV).

(FJR)