Militer Myanmar dituduh memaksa warga Rakhine keluar dari wilayahnya (Foto: AFP).
Militer Myanmar dituduh memaksa warga Rakhine keluar dari wilayahnya (Foto: AFP).

Militer Myanmar Selidiki Dugaan Kekerasan di Rakhine

Fajar Nugraha • 14 Oktober 2017 20:20
medcom.id, Yangon: Militer Myanmar mengatakan tengah menyelidiki operasi mereka saat kekerasan terjadi di wilayah Rakhine. Akibat kekerasan itu, sekitar 500 ribu warga Rakhine mengungsi.
 
Dalam waktu tujuh minggu terakhir lebih dari 500 ribu warga Rakhine menyeberang ke Bangladesh. Sementara sekitar 400 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini.
 
Militer Myanmar membantah tuduhan adanya prajurit mereka dan warga setempat melakukan pemerkosaan dan pembunuhan para pengungsi Rakhine, yang sebagian besar warga etnis Rohingya. Banyak rumah dari warga Rakhine pun dilaporkan dibakar.
 
Mereka bersikeras melakukan serangan balasan dari militan Rohingya, ARSA, yang menyerang pos perbatasan polisi pada 25 Agustus. Sekitar 12 anggota polisi Myanmar dilaporkan tewas kejadian itu.
 
Tidak hanya itu, militer Myanmar juga memblokir akses independen ke wilayah konflik. Akibatnya, pemblokiran itu mengundang kecaman dari PBB yang menilai militer Myanmar telah memimpin upaya sistematis mengeluarkan Muslim Rohingya dari Rakhine.
 
Kini pihak militer mempersiapkan hasil penyelidikan internal atas konflik tersebut.
 
"Penyelidikan yang dipimpin oleh Inspektorat Jenderal Departemen Pertahanan, Letnan Jenderal Aye Win diarahkan kepada pasukan keamanan dan unit militer untuk mencari tahu apakah mereka mengikut perintah atau tidak," ujar pernyataan militer Myanmar, seperti dikutip AFP, Sabtu 14 Oktober 2017.
 
Sementara pernyataan terpisah dari akun Facebook Panglima Militer Myanmar menyebutkan bahwa, semua tindakan dilakukan sesuai hukum. "Tindakan dilakukan untuk menjalankan penyelidikan yang komprehensif," pernyataan dari akun Facebook Jenderal Min Aung Hlaing.
 
Meskipun pertumpahan darah tidak ada lagi terjadi, pasukan Myanmar masih tampak aktif beroperasi di Rakhine. Sebagian lokasi kejadian, sudah tidak terlihat lagi warga Muslim Rohingya.
 
Pada Sabtu ini pun militer Myanmar terus melakukan operasi pembersihan di wilayah Maungdaw. Hal tersebut dilakukan setelah ditemukan ranjau buatan di dekat sebuah masjid di Desa Zin Paing Nyar.
 
Pernyataan pihak militer menyebutkan bahwa militan Rohingya yang menanam bahwa peledak tersebut.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan