Azerbaijan Corner terletak di Perpustakaan Pusat di kompleks Universitas Indonesia (Foto:UI)
Azerbaijan Corner terletak di Perpustakaan Pusat di kompleks Universitas Indonesia (Foto:UI)

Azerbaijan Punya Pusat Budaya di Universitas Indonesia

01 Februari 2018 08:57
Depok: Bagi kebanyakan orang Indonesia mungkin negara eks pendudukan Uni Soviet yang bernama Azerbaijan belum sepopuler negara-negara tetangganya seperti Iran atau Turki. Padahal, negara yang bebas dari pendudukan Uni Soviet pada tahun 1991 ini sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia selama lebih dari 25 tahun terakhir.
 
Satu hal yang menarik, orang Azerbaijan yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini sudah banyak mengenal tentang Indonesia. Apa buktinya? Salah satu universitas negeri lokal bernama Azerbaijan University of Languages (AUL) telah memiliki pusat studi Indonesia sejak tahun 2010 lalu.
 
Mahasiswa yang mengikuti program studi Indonesia di AUL tak hanya mempelajari literatur Indonesia. Para mahasiswa tersebut juga mempelajari ilmu geografi, politik, budaya dan hal-hal yang terkait dengan Indonesia lainnya. 

Tak hanya itu, pencak silat merupakan salah satu seni bela diri yang sangat populer di Azerbaijan. Sampai saat ini, sudah ada 35 perguruan Pencak Silat Indonesia yang tersebar di 26 kota di Azerbaijan dengan jumlah anggota sekitar 3500 orang.
 
Akhirnya untuk mulai memperkenalkan budaya Azerbaijan kepada kalangan muda Indonesia, pada Januari 2018 ini, telah dibuka ‘Pojok Azerbaijan’ di Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. 
 
Ini merupakan kerjasama antara AUL dengan UI yang dijembatani oleh KBRI Baku. 
 
“Tentu kami di UI merasa senang dengan adanya pojok-pojok internasional di kampus UI, karena tentunya akan membuka wawasan internasional bagi civitas akademika UI,” ujar Dosen Tetap FIB UI Bastian Zulyeno, seperti  dikutip dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id pada Kamis 1 Februari 2018.
 
“harus ada kegiatan akademis yang bermanfaat bagi kedia belah pihak.” lanjut pengajar senior FIB UI tersebut
 
Karena itu, pihak AUL juga sudah merencanakan beberapa kegiatan yang positif bagi kalangan mahasiswa Azerbaijan dan Indonesia. 
 
“Ke depannya, AUL berencana akan mengajarkan mata kuliah Multikulturalisme Azerbaijan di UI, mengadakan pertukaran mahasiswa dan dosen dari kedua negara juga melaksanakan program penelitian bersama dengan UI,” kata Kepala Departemen Ilmu dan Publikasi AUL Habib Zarbaliyev.
 
Dubes RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie menekankan bahwa sangat penting bagi pemuda dari kedua negara ini untuk saling mengenal tak hanya budaya dari negara sahabat ini, tapi juga untuk memperdalam penelitian bersama mengenai peradaban, agama dan ilmu pengetahuan. 
 
“Ini merupakan kesempatan bagi para cendekiawan muda untuk memperdalam wawasannya mengenai persahabatan dan hubungan kedua bangsa yang sebenarnya saling terkait erat sejak zaman dahulu,” jelasnya.
 
“Azerbaijan yang merupakan bagian dari Caucasus merupakan bangsa yang tua, mereka merupakan awal peradaban manusia sejak terjadinya musibah air bah pada masa Nabi Nuh. Islam sudah masuk ke Caucasus pada abad ke 7, dibawa oleh sahabat rasul Said ibn Abi Waqqas. Sementara Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke 14, yang dibawa oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim, ia merupakan putra dari tanah Caucasus yang menyebarkan Islam di Indonesia dan  merupakan bapak dari Wali Songo,” tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan