Laporan ini pertama kali dikeluarkan oleh surat kabar Chosun Ilbo yang mengutip pernyataan anggota parlemen dari partai berkuasa di Korsel.
Para peretas Korut itu membobol jaringan militer pada akhir September lalu. Ratusan dokumen penting berukuran 235 gigabyte pun dapat diakses.
Dikutip dari AFP, Rabu 11 Oktober 2017, rencana operasional 5015 yang digunakan untuk perang dengan Korut dan serangan terhadap Kim Jong-un pun kabarnya terkuak.
Para peretas turut mencuri dokumen berisikan rincian mengenai latihan gabungan tahunan AS-Korsel dan informasi mengenai fasilitas utama militer serta pembangkit listrik.
Namun, kebenaran bocornya dokumen penting ini belum bisa dipastikan. Pasalnya, para ahli pun belum mengidentifikasi dokumen-dokumen itu lagi.
Dikonfirmasi ke Kementerian Pertahanan Korsel, mereka bungkam dengan alasan keamanan intelijen.
Ini bukan pertama kalinya Korut diduga meluncurkan serangan siber terhadap Korsel. Pada Mei lalu, Kemhan Korsel menyatakan Pyongyang telah meretas jaringan intranet militer Seoul. Tak diketahui apakah ada dokumen yang bocor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News