Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof. Dr Said Aqil Siradj di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (22/2/2016). (Foto: MTVN.Sonya Michaella)
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof. Dr Said Aqil Siradj di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (22/2/2016). (Foto: MTVN.Sonya Michaella)

PBNU: Pemikiran Agama di Timteng Tidak Bisa Dibawa ke Indonesia

Sonya Michaella • 22 Februari 2016 15:54
medcom.id, Jakarta: Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof. Dr Said Aqil Siradj menyatakan model pemikiran agama di Timur Tengah tidak cocok diterapkan di Indonesia.
 
Menurut Said, kegiatan beragama di Timteng dijalankan terpisah dari nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan. 
 
"Di Timur Tengah tidak ada ulama yang nasionalis, dan tidak ada nasionalis yg menunjukkan diri sebagai ulama," ungkap Said di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (22/2/2016). 

Ia mengungkapkan di Timur Tengah, nasionalisme dan agama berjalan berseberangan. Berbeda dengan di Indonesia, di mana ulama bisa saja menunjukkan dirinya seorang nasional sejati. 
 
Said menuturkan Indonesia adalah negara yang menyatukan pemikiran agama dengan nasionalisme. PBNU berharap Indonesia akan tetap menjadi negara damai dan toleran, dengan menjunjung tinggi beragam perbedaan. 
 
Meski mayoritas penduduk di Indonesia adalah Muslim, Said tidak setuju jika negara ini menjadi negara Islam.
 
"Model pemikiran agama di Timur Tengah tidak bisa dibawa ke Indonesia, harus kita tolak," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan