"Kami sudah mengeluarkan perintah untuk melarang transaksi antar dua rekening bank, yang relevan dengan penyelidikan (dugaan korupsi PM Najib) ini. Perintah itu dikeluarkan pada 15 Juli 2015, ujar pernyataan Kepolisian Singapura, seperti dikutip Reuters, Rabu (22/7/2015).
Tidak disebutkan identitas bank atau nama dari pemegang rekening ini. Menurut pihak Singapura, nama dari pemilik rekening sengaja dirahasiakan karena penyelidikan masih berlanjut.
Rekening yang ditutup itu diduga keras ada kaitannya dengan kasus dugaan korupsi perusahaan Pemerintah Malaysia, 1 Malaysia Development Berhard (BHD) dan PM Najib.
Najib menolak keras bahwa dirinya dianggap mengambil uang dari 1MDB untuk urusan pribadi. Menurutnya tuduhan korupsi itu merupakan bagian untuk memaksa dirinya lengser dari kekuasaan.
Sementara pihak Bank Sentral Singapura juga melakukan kontak dengan institusi keuangan mengenai penyelidikan 1MDB dengan Bank Falcon. Kedua pihak itu dikabarkan sudah melakukan kerja sama dalam penyelidikan.
Pada Selasa (21/7/2015) Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan, tengah mencari tahu apakah bank-bank yang dianggap terlibat dalam kasus ini mengikuti peraturan yang ada. Mereka juga mencari tahu apakah bank-bank tersebut melakukan identifikasi terhadap nasabahnya dengan benar, termasuk dengan mengetahui sumber dana dan melaporkan transaksi yang mencurigakan.
"Kami tengah mencari tahu apakah mereka sudah melakukan hal-hal tersebut," tutur Direktur MAS Ravi Menon.
Menurut Menon, hingga saat ini bank-bank bekerja sama baik dengan MAS. Tetapi jika ada transaksi mencurigakan, pihaknya akan mengambil tindakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id