Acara pembukaan Wallacea Week 2017 di Perpustakaan Nasional RI, Senin 16 Oktober 2017. (Foto: Metrotvnews.com/Marcheilla Ariesta)
Acara pembukaan Wallacea Week 2017 di Perpustakaan Nasional RI, Senin 16 Oktober 2017. (Foto: Metrotvnews.com/Marcheilla Ariesta)

Mengenang Pemikiran Wallace tentang Keragaman Indonesia

Marcheilla Ariesta • 16 Oktober 2017 13:10
medcom.id, Jakarta: Indonesia sudah diprediksi akan menjadi negara penuh keragaman, baik alam maupun manusianya. Prediksi ini ditulis ilmuwan Inggris Alfred Russel Wallace dalam buku berjudul The Malay Archipelago.
 
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), British Council dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta ingin mengangkat kembali arti penting buah pemikiran Wallace bagi Indonesia lewat "Wallacea Week 2017". Menurut Ketua AIPI Prof. Sangkot Marzuki, sosok Alfred Russel Wallace adalah bagian dari sejarah Indonesia yang tak dapat dipisahkan.
 
"Melalui bukti yang sudah ada, peninggalan Wallace dapat dengan nyata teraba dan mudah diidentifikasi," ujar Prof. Sangkot Marzuki saat menyampaikan sambutan di acara pembukaan Wallacea Week 2017 di Perpustakaan Nasional RI, Senin 16 Oktober 2017.

"Wallace adalah bagian dari sejarah Indonesia dan kita perlu mengingat kembali arti pentingnya buah pemikirannya sehingga kita dapat menggali potensi tersebut," imbuh dia.
 
Berawal dari perjalanannya ke tenggara Asia, Wallace menemukan daratan Indonesia dengan kekayaan alam yang beragam dan keramahan orangnya, dengan suku dan ras berbeda. Namun, semuanya bahu membahu, bersatu mengolah alam yang tak kalah beragam.
 
Wallace yang adalah penjelajah, geografer, ahli antropologi dan ahli biologi asal Inggris, mendokumentasikan perjalanannya selama berada di Indonesia. Penjelajahan ilmiahnya selama delapan tahun, pada 1854-1862 tersebut diabadikan melalui buku The Malay Archipelago.
 
Berkat catatan perjalanan itulah, Wallace dianggap sebagai sosok yang berjasa karena telah mencatatkan wilayah Ternate ke dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan hayati.
 
Dalam bukunya, Wallace bicara soal bahaya kerusakan lingkungan dan menjelaskan bahwa Indonesia adalah pusat keragaman biologi. Bahkan, lebih dari seratus tahun yang lalu Wallace sudah menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman dan punya peran besar untuk dunia.
 
Banyak sekali kisah inspiratif dan kekaguman Wallace tentang kekayaan Indonesia yang tertuang dalam buku karangannya. Salah satunya tentang persebaran biodiversitas yang unik di Tanah Air dan beberapa penemuan fauna unik dan khas yang hidup di Indonesia.
 
Dalam Wallacea Week 2017, dihadirkan pula pameran kilas balik Wallace saat menjelajahi Indonesia. Tak hanya mengunjungi Ternate, Wallace juga pergi ke Sulawesi dan wilayah lain di timur Indonesia.
 
Acara dibuka dengan pemukulan kolintang bersama antara Prof. Sangkot Marzuki dengan Direktur British Council di Indonesia Paul Smith OBE. Kolintang sendiri merupakan alat musik khas Sulawesi Utara yang sudah mendunia, terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul.
 
Mengenang Pemikiran Wallace tentang Keragaman Indonesia
Sangkot Marzuki (kanan) bersama Paul Smith. (Foto: Metrotvnews/Marcheilla Ariesta)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan