Pertemuan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Foto: Sonya Michaella/Metrotvnews.com).
Pertemuan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Foto: Sonya Michaella/Metrotvnews.com).

Didukung Inmarsat, Produk Perikanan Indonesia Bisa Aman

Sonya Michaella • 06 April 2017 14:26
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardijanto mengapresiasi kedatangan Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Liam Fox ke Indonesia, khususnya untuk meresmikan kerja sama Indonesia-Inggris dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi satelit.
 
"Meskipun Inggris telah keluar dari Uni Eropa, namun aturan pengelolaannya masih mengikuti Common Fisheries Policy (CFP) Uni Eropa. Harus diteliti kebersihan dan keamanan produk yang masuk ke negaranya," ungkap Rifky, ketika ditemui di KKP, Jakarta, Kamis 6 April 2017.
 
"Kedatangan Pemerintah Inggris kali ini bertujuan untuk mengekspor bagaimana proyek Inmarsat mengangkat reputasi Indonesia di European Comission Trade Group, untuk mendapatkan penurunan tarif bea masuk produk perikanan," lanjutnya.
 
Proses pengiriman high-quality fisheries science dan data collection telah menjadi satu tradisi masyarakat Inggris. Dalam hal ini, proyek Inmarsat memiliki tugas, memastikan bahwa produk perikanan Indonesia aman, berkualitas dan bebas dari tindak illegal fishing.
 
Proyek KKP-Inmarsat sendiri telah dimulai pada 17-18 Januari 2017 di Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang membahas rancangan Work Packages proyek dan akan berjalan selama 2,5 tahun sejak 2017 sampai 2019 mendatang.
 
Proyek inovasi berbasis teknologi satelit ini, berupa aplikasi VMS atau Vessel Monitoring System demi mendukung pengurangan IUU Fishing dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
 
"Proyek ini mendukung Indonesia sebagai pionir dan memantapkan diri menjadi poros maritim dunia," tuturnya.
 
Komoditas ekspor produk hasil perikanan Indonesia ke Inggris saat ini didominasi oleh udang, tuna, cakalang, tongkol, rajungan, kepiting, rumput laut dan ganggang lainnya.
 
Neraca perdagangan produk hasil perikanan Indonesia terhadap Inggris masih menunjukkan kurva positif, di mana Indonesia menerima surplus sebesar USD89 juta, meskipun ada penurunan sebesar 6 persen di tahun 2015.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan