Ke-14 pengkritik ini adalah anggota dari partai oposisi Cambodia National Rescue Party (CNRP) yang dibubarkan tahun lalu. Mereka dibebaskan dari penjara Prey Sar di Phnom Penh.
Dilansir dari AFP, Selasa 28 Agustus 2018, mereka dijebloskan ke penjara pada 2014 lalu karena memberontak. Mereka dijatuhi hukuman penjara dari tujuh hingga 20 tahun.
"Kami telah menunggu lama untuk melihat Kamboja benar-benar damai sebagai negara dengan prinsip demokrasi dan menghormati HAM," kata Meach Sovannara, salah satu pengkritik.
Para pengamat menduga, tindakan Hun Sen ini adalah untuk membungkam protes dari dunia internasional terkait pemilu bulan lalu yang dianggap tak adil.
Pasalnya, Hun Sen dengan mudah kembali menjabat sebagai PM karena tak ada lawan, apalagi dari partai oposisi.
"Pembebasan pengkritik ini berfungsi ganda untuk mengurangi ketegangan politik domestik dan internasional dan Hun Sen ingin menunjukkan bahwa Kamboja berdemokrasi," ujar seorang pengamat bernama Sebastian Strangio.
Namun, dugaan ini dibantah oleh pemerintah. Juru bicara pemerintah Phay Siphan menegaskan, pembebasan ini adalah tindakan kemanusiaan murni yang diperintah oleh Hun Sen dan bukan sebagai tanggapan atas kritik internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id