Maitri Devia Nugroho, pelajar berusia delapan tahun dari SD Kent Foreign School di Seoul, membacakan puisi berisikan pesan untuk selalu mencintai tanah air. Pesan kedua disampaikan Sahrul Muharom, Ketua Masjid Pyeongtaek dan aktivis PCINU Korsel. "Kita semua harus menghargai pendahulu kita demi kelangsungan masa depan kita bersama," pesannya, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Minggu 18 Agustus 2019.
Lain lagi pesan perwakilan mahasiswa yang disampaikan ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA) Rian Mahardhika. Dirinya menyampaikan komitmen untuk senantiasa meningkatkan SDM Indonesia guna mencapai Indonesia yang lebih maju dan damai.
"Kami siap pulang ke Tanah Air untuk membangun bangsa setelah masa studi kami selesai di Korsel,” ungkapnya.

Pembacaan puisi oleh Maitri Devia Nugroho. (Foto: KBRI Seoul)
Sementara Tri Mustaqim, yang mewakili Pekerja Migran Indonesia, dan juga Anna Kusumah yang mewakili komunitas kawin campur, masing masing menyampaikan tekadnya untuk menjadi PMI berkualitas dan siap berkarya di Tanah Air. Mereka juga menyampaikan pesan untuk selalu menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan keluarga untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul.
Acara Kenduri Kemerdekaan dihadiri sekitar 250 warga negara Indonesia di Seoul dan sekitarnya.
Dalam Kenduri Kemerdekaan ini, Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi juga berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mensyukuri kemerdekaan. "Untuk itu harus ada tanggung jawab menjaga dan merawat serta membuat Indonesia menjadi lebih hebat lagi melalui kerja keras kita semua untuk menjadi versi terbaik dari diri kita masing-masing,” ungkap Dubes Umar.
Acara ditutup penyerahan piagam penghargaan kepada seluruh Tim Paskibraka KBRI Seoul dan perwakilan masyarakat yang telah menyampaikan pesan-pesannya dan memotong Tumpeng Kemerdekaan.
Walau jauh dari Tanah Air, Rangkaian acara peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 RI di Korsel berlangsung meriah. Sebelum tanggal 17 Agustus, KBRI Seoul telah menggelar berbagai perlombaan olah raga.
Upacara Pengibaran Bendera di KBRI Seoul dilaksanakan pada 17 Augustus tepat pukul 09.00 waktu Korsel. Malam sebelumnya diisi pengukuhan Pasukan Paskibraka KBRI Seoul yang tahun ini terdiri dari 9 anak muda terpilih yang merupakan pelajar, mahasiswa dan Pekerja Migran Indonesia.
.jpeg)
Upacara pengibaran bendera di KBRI Seoul. (Foto: KBRI Seoul)
Upacara dihadiri sekitar 400 WNI yang berdomisili di Korsel dan juga seluruh staf KBRI Seoul. Beberapa angota militer Korsel juga tampak hadir mengikuti upacara sebagai bentuk penghormatan dan persahabatan kedua negara.
Jalannya upacara semakin khidmat dengan diiringi alunan merdu kelompok paduan suara dari Tanah Air, yaitu Studio Cantorium Choir yang juga membawakan lagu wajib nasional dan lagu daerah Indonesia.
Para peserta upacara menyatakan kekagumannya atas penampilan grup paduan suara yang tidak hanya memiliki kualitas vokal yang baik, tetapi juga kemampuan menghibur peserta upacara lewat tarian. Acara dilanjutkan permainan anak-anak dan dewasa seperti lomba makan kerupuk, lomba joged, sepeda keong, dan lain-lain.
Penurunan bendera dilaksanakan pukul 05.00 waktu Korsel dan dilanjutkan dengan Kenduri Kemerdekaan sebagai penutup.

Salah satu lomba di KBRI Seoul. (Foto: KBRI Seoul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News