Pertemuan bilateral Indonesia dan Tajikistan dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam 2016 (KTT LB OKI) di Jakarta Convention Center, Minggu (6/3/2016).
"Selain kerja sama dalam mengatasi kejahatan transnasional, kami juga mendorong sektor swasta kedua negara untuk bekerja sama lebih erat lagi," ungkap Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri Tajikistan Aslov Sirodjidin Muhridinovich juga mengungkapkan Tajikistan sedang mencari peluang pasar di Indonesia, misalnya di industri tekstil, furnitur, elektronik, teh dan produk kulit.
"Ekspor utama Indonesia ke Tajikistan adalah tekstil dan produk tekstil, furniture, produk-produk plastik, teh, elektronik, sepatu dan sabun," ujar Menlu Aslov. Sedangkan impor utama Indonesia dari Tajikistan adalah kapas dan zinc.
Nilai perdagangan kedua negara ini pada 2014 mencapai USD69,8 ribu dan pada 2015 sebesar USD530,5 ribu.
Dalam KTT LB OKI 2016, Indonesia dan Tajikistan juga akan mendorong persatuan negara-negara OKI untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian Al Quds Al Syarif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News