Sebelumnya dilaporkan bahwa sekelompok orang menyerbu sebuah rumah Xulhaz Mannan. Dia diketahui sebagai staf LSM Amerika Serikat (AS), Agency for International Development.
Massa menikam Mannan dan Tanay Majumder hingga tewas di Dhaka, pada Senin 25 April. Mannas selama ini dikenal sebagai editor senior dari majalah Roopbaan, yaitu majalah pembela kaum gay pertama di Bangladesh.
Pengakuan dari sebuah kelompok yang terafiliasi dengan Al Qaeda itu, disampaikan melalui Twitter. Mereka mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut.
"Mereka ditargetkan karena menjadi tokoh yang mempromosikan homoseksualitas di Bangladesh. Mereka bekerja siang dan malam untuk mempromosikan homoseksualitas," pernyataan kelompok militan itu, melalui Twitter, seperti dikutip Associated Press, Selasa (26/4/2016).
Pernyataan dari Al Qaeda ini seperti menunjukkan saling klaim dari kelompok militan. Sebelumnya kelompok militan Islamic State (ISIS) justru mengaku berada di balik pembunuhan itu.
Pembunuhan ini pun terjadi dua hari setelah seorang profesor universitas di Bangladesh dibacok dalam perjalanan menuju kampus.
Kementerian Luar Negeri AS sangat marah dengan serangan brutal ini. Juru Bicara Kemenlu AS John Kirby mengungkapkan kekecewaannya bahwa ada anggota kedutaannya dan advokat yang memperjuangkan hak kaum homoseksual (LGBT) dibunuh dengan brutal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News