Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte (Foto: AFP)
Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte (Foto: AFP)

Keinginan Politik Duterte untuk Atasi Masalah Abu Sayyaf

Fajar Nugraha • 28 Juni 2016 12:53
medcom.id, Manila: Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte diyakini akan memecahkan masalah Abu Sayyaf. Penyanderaan terhadap warga asing yang dilakukan Abu Sayyaf menjadi perhatian dari Duterte.
 
Hal tersebut diutarakan ooleh penasihat Duterte, Jesus Dureza. Menurut Dureza, menghadapi Abu Sayyaf membutuhkan sosok yang bisa dipercaya oleh pemerintah dan kelompok itu sendiri.

Keinginan Politik Duterte untuk Atasi Masalah Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf beroperasi di Filipina (Foto: Al Jazeera)
 
 
Meskipun belum ditemukan orang itu, Dureza yakin bahwa keinginan politik Duterte akan membantu mengatasi masalah ini.
 
"Ini menjadi alasan mengapa pemerintahan Duterte bisa mewujudkan hal itu (mengatasi Abu Sayyaf). Dibutuhkan kemauan keras dari seorang presiden yang bersedia untuk bertaruh, mengambil risiko dan mungkin merubah tatanan politik yang ada," tutur Dureza, sepeti dikutip GMA News, Selasa (28/6/2016).
 
"Mungkin itu sebabnya saya lebih optimis," lanjutnya.
 
Menurut pria yang juga menjadi penasihat presiden masa pemerintahan Gloria Arroyo itu, masalah dengan Abu Sayyaf sangat kompleks. "Situasinya melibatkan isu perdamaian dan perkembangan ekonomi," ucap Dureza.
 
Meskipun banyak pihak yang menyebutkan bahwa akar permasalahan dari Abu Sayyaf adalah kurangnya kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tetapi menurut Dureza ada juga yang menyalahkan kemiskinan berkepanjangan di wilayah Filipina selatan.
 
Pemerintah bagi Duterte harus mengatasi masalah pemberontakan dan kemiskinan di saat yang bersamaan.
 
"Kita harus masuk ke dalam wilayah itu di saat bersamaan mengatasi situasi yang tidak aman. Tetapi ini lebih mudah diucapkan, dibandingkan pelaksanaannya," tutur Rodrigo Duterte, dalam sebuah pernyataan.
 
"Masalah yang harus dihadapi adalah tidak ada pejabat pemerintah yang mencoba dan berupaya datang serta membangun wilayah ini. Pada akhirnya muncul masalah penculikan," ujar Duterte.
 
Sementara Dureza kembali mengatakan bahwa, pihaknya sudah mengambil langkah pertama mengatasi masalah ini. Meski menolak menjelaskan, Dureza menyatakan ada kerangka kerja untuk mengatasi Abu Sayyaf ini.
 
Tetapi biarpun akan terjadi perdamaian, Dureza menegaskan bahwa kelompok Abu Sayyaf harus tetap mempertanggungjawabkan kejahatan yang pernah mereka lakukan.

Keinginan Politik Duterte untuk Atasi Masalah Abu Sayyaf
Menlu Retno Marsudi saat beri keterangan penculikan WNI (Foto: Sonya Michaella/MTVN)
 
 
Sebelumnya, tujuh warga negara Indonesia (WNI) diculik di dekat perairan Filipina pekan lalu. Ketujuh WNI itu diculik oleh kelompok bersenjata yang diduga keras sebagai Abu Sayyaf.

(Baca: Menlu Pastikan Penyanderaan 7 WNI di Filipina https://www.medcom.id/internasional/asia/4baXPprN-menlu-pastikan-penyanderaan-7-wni-di-filipina)
 
Pemerintah melalui kementerian luar negeri mengupayakan pembebasan dari ketujuh WNI tersebut. Masih belum diketahui langkah yang akan diambil.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan