Tayangan televisi memperlihatkan peluncuran misil balistik dari sebuah kapal selam milik Korut, 25 Agustus 2016. (Foto: AFP/JUNG YEON-JE)
Tayangan televisi memperlihatkan peluncuran misil balistik dari sebuah kapal selam milik Korut, 25 Agustus 2016. (Foto: AFP/JUNG YEON-JE)

Korut Dikabarkan Siap Luncurkan Sebuah Satelit

Willy Haryono • 26 Desember 2017 14:35
Seoul: Korea Utara (Korut) dikabarkan sedang bersiap meluncurkan sebuah satelit, yang diyakini sejumlah pengamat internasional hanya merupakan penyamaran dari uji coba senjata nuklir. 
 
Pyongyang dihantam serangkaian sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas program misil dan nuklir. Korut dilarang melakukan uji coba teknologi misil balistik apapun, termasuk satelit. 
 
"Melalui beragam saluran, belakangan kami mengetahui bahwa Korea Utara telah menyelesaikan sebuah satelit baru bernama Kwangmyongsong-5," lapor surat kabar Joongang Ilbo, mengutip seorang sumber dari pemerintah Korea Selatan. 

"Rencana mereka adalah meluncurkan satelit dengan kamera dan alat-alat komunikasi ke orbit Bumi," lanjutnya. 
 
Pyongyang meluncurkan satelit Kwangmyongsong-4 pada Februari 2016, yang dinilai komunitas internasionaol sebagai uji coba misil balistik terselubung. 
 
Juru bicara kepala staf angkatan darat Korsel mengatakan "tidak ada aktivitas signifikan sejauh ini." Namun ia menambahkan Seoul terus mengawasi terhadap segala aksi provokatif Korut, termasuk "uji coba misil jarak jauh yang disamarkan sebagai peluncuran satelit."
 
Laporan terbaru muncul saat surat kabar Korut, Rodong Sinmun, menekankan hak-hak pemerintahan Kim Jong-un dalam meluncurkan satelit dan mengembangkan teknologi luar angkasa. 
 
Dalam pertemuan di komite Majelis Umum PBB pada Oktober, Wakil Duta Besar Korut Kim In-ryong mengatakan negaranya memiliki rencana mengembangkan "satelit praktis yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyat."
 
Dia menekankan bahwa hak Korut untuk membuat dan meluncurkan satelit "tidak akan berubah hanya karena Amerika Serikat menentangnya."
 
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat usai Korut meluncurkan misil balistik antarbenua (ICBM) terbaru pada 29 November. PBB meresponsnya dengan meluncurkan serangkaian sanksi, dengan fokus pada sektor energi Korut.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan