"Sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak di dunia, Indonesia harus membagikan dan menjadi contoh bagi negara lainnya. Banyak negara Muslim yang tidak tahu mengenai kesetaraan gender," seru dia dalam 'Diplomatic Forum: Empowering to Increase Woman's Dignity', di Jakarta, Rabu, 22 November 2017.
Hal senada juga diungkapkan oleh Perwakilan UN Women Country Sabine Machl. Menurut Machl, kesetaraan gender merupakan kepentingan semua orang.
Machl menyebutkan bahwa sering terjadi kekerasan terhadap gender, tak hanya di Indonesia, namun di beberapa negara di dunia. Hal ini menjadi tantangan global untuk menyuarakan kesetaraan gender.
Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Danti Anwar, menuturkan banyak perempuan Indonesia memiliki pengalaman kekerasan.
"Satu dari tiga perempuan Indonesia memiliki pengalaman kekerasan, baik seksual, fisik, maupun verbal," ungkap dia.
Karenanya, para pembicara ini mendorong agar peraturan yang ada, yang mendukung kesetaraan gender agar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menerapkan kesetaraan gender, harus dilakukan sejak dini dengan mengenyam pendidikan yang merata bagi kaum perempuan, disertai dengan berbagai keahlian.
Para pembicara ini menyebutkan, hal ini merupakan tanggung jawab semua pihak agar dapat menghilangkan perilaku kekerasan terhadap perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News