Selain menelan korban jiwa, banjir ini juga menghancurkan lebih dari 41 ribu rumah dan lebih dari 1,9 juta hektar lahan pertanian.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (6/7/2016), Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang, mengunjungi Ahnui di mana provinsi tersebut dalam kondisi yang parah.
Ia meminta para petugas untuk melakukan segala upaya untuk melindungi kehidupan masyarakatnya. Selain itu, ia juga mengunjungi Provinsi Hunan.

Banjir besar ini disebabkan hujan deras yang membuat Sungai Yangtze meluap. Diperkirakan 1,3 juta penduduk Tiongkok yang tinggal di pinggiran sungai terpanjang di Tiongkok itu harus mengungsi.
Akibat banjir besar ini, lebih dari 40.000 bangunan juga telah runtuh dan rata dengan tanah. Tak hanya bangunan, hewan ternak pun ikut terkena imbas dari banjir ini.
Sebanyak 7.100 babi, 215 sapi jantan dan 5,14 juta unggas mati karena bencana banjir ini.
Di kota lain di Tiongkok, sekitar tiga ton bensin dan solar bocor dari sebuah pompa dan mencemari air banjir yang mengalir ke sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News