Seperti dilansir Sky News, Kamis (26/5/2016), KTT G7 ini akan dibagai menjadi tiga bagian utama dalam dua hari, yaitu ekonomi dan perdagangan, kebijakan luar negeri dan perubahan iklim.
KTT G7 ini diadakan di Ise-Shima, lokasi yang dekat dengan kuil suci di Jepang, Kuil Shinto. Pengamanan ketat pun telah berlangsung sebelum KTT G7 dimulai.
Pembicaraan Perdana Menteri Inggris, David Cameron dengan para pemimpin negara anggota G7 lainnyamungkin akan dibayangi referendum Uni Eropa, karena semua menentang Brexit.
Negara-negara anggota G7 yaitu Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, Italia, Prancis, dan Kanada tampaknya akan mendesak Inggris untuk tetap menjadi bagian dari Uni Eropa karena hal tersebut akan menguntungkan Inggris.

Presiden AS, Barack Obama tiba di Jepang/AFP
Selain itu, PM Cameron telah menegaskan ia ingin mengatasi distorsi pasar di produksi global. Ia juga akan mendorong kesepakatan perdagangan Uni Eropa yang berpotensi bernilai 5 miliar poundsterling untuk perekonomian Inggris.
Pembicaraan lainnya mencakup prospek sanksi lanjutan untuk Rusia atas tindakannya di Ukraina, nuklir, perang di Suriah dan kontra-terorisme.
Isu Laut China Selatan juga akan dibahas karena ini menyangkut keamanan stabilitas dan infrastruktur militer Tiongkok yang dikhawatirkan akan terus berkembang di pulau-pulau di Laut China Selatan.
Sementara itu, Indonesia juga diundang dalam KTT G7 tersebut oleh tuan rumah, Jepang. Walaupun Indonesia bukanlah anggota G7, namun para negara anggota menganggap Indonesia telah banyak berkontribusi bagi kawasan Asia.
Presiden RI, Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil bertolak ke Nagoya, Jepang. Jokowi dijadwalkan menjadi salah satu pembicara di outreach meeting KTT G7 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News