"Kami masih menganalisis apakah itu satu atau beberapa proyektil," kata Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Kim Joon-rak, dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis 9 April 2019.
Proyektil itu ditembakkan sekitar pukul 16.30 waktu setempat dari sebuah lokasi di barat laut Korea Utara ke arah timur. Wilayah di mana proyektil ini diluncurkan diyakini sebagai tempat pangkalan rudal jarak menengah Rodong, di pantai timur Korut.
Peluncuran ini terjadi hanya beberapa hari usai Pyongyang melakukan latihan militer dan menembakkan rudal jarak pendek. Selain itu, beberapa jam sebelum peluncuran, Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korut, Stephen Biegun tiba di Seoul.
Biegun ke Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Korsel mengenai pendekatan terhadap Pyongyang.
Ini adalah kunjungan pertama Biegun ke Seoul sejak pertemuan tingkat tinggi di Hanoi, Vietnam, Februari lalu. Pertemuan tersebut gagal tanpa persetujuan apapun.
Pyongyang, Seoul, dan Washington menahan diri atas peluncuran rudal jarak dekat tersebut. Mereka berusaha untuk tidak membahayakan diplomasi yang tengah berlangsung. Meski demikian, apa yang dilakukan Korut sebenarnya mellanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News