"Berdasarkan informasi KBRI Nairobi, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut," pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (4/4/2015).
"KBRI Nairobi terus berkomunikasi dengan warga negara Indonesia di Kenya dan menghimbau WNI di Kenya untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan agar tidak terlibat atau ikut dengan kelompok-kelompok radikal," lanjut pihak Kemlu.
Kementerian luar negeri pun menyediakan nomor telepon yang bisa dihubungi. Bagi warga negara Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi KBRI Nairobi, melalui Yoshi Iskandar di hotline KBRI Nairobi: +254733133000.
Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Nkaissery menyatakan pencarian jasad korban sudah berakhir. Seluruh jenazah korban serangan kelompok garis keras itu akan dibawa ke Nairobi.
Data korban terkini dari serangan itu terdiri dari 142 mahasiswa, tiga polisi dan tiga tentara. Empat orang bersenjata dari militan Al Shabab, juga diberitakan tewas.
Dengan peledak melekat di tubuh, kelompok bertopeng melakukan serangan ke kampus Garissa University, sekitar 200 kilometer dari perbatasan Somalia. Serangan menjelang fajar dengan granat dan senjata api itu menewaskan seratus lebih mahasiswa tanpa pandang bulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News