Joji Morishita, negosiator perburuan ikan paus asal Jepang, mengatakan perdebatan mengenai apakah Jepang harus membunuh atau tidak membunuh mamalia laut tersebut sudah bergeser dari sains ke politik.
Komisi Paus Internasional (IWC) menyebut Jepang telah gagal memberikan serangkaian detail terkait tujuan dari pembantaian sekitar 4000 paus minke di Antartika dalam 12 tahun terakhir.
"Tidak ada kesimpulan definitif dari laporan itu, karena IWC sendiri adalah organisasi terpecah," ucap Morishita kepada sejumlah awak media, seperti dikutip AFP, Senin (22/6/2015).
"Karena terpecah, bahkan komite sains IWC juga kesulitan membuat semacam kesimpulan," sambung dia.
Morishita menegaskan posisi Jepang tidak berubah dalam hal ini. Menurut dia, Jepang tidak membutuhkan izin IWC untuk terus memburu paus minke di Antartika. Jepang menegaskan populasi minke cukup besar sehingga tidak akan membahayakan jumlahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News