Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya. Foto: Medcom.id/Fajar Nugraha
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya. Foto: Medcom.id/Fajar Nugraha

IAID, Sebuah Potensi Bagi Indonesia Buka Pasar di Afrika

Fajar Nugraha • 10 Agustus 2019 16:06
Jakarta: Arah kebijakan luar negeri Indonesia, khususnya dalam sektor ekonomi, sudah semestinya menyasar pada pasar non-tradisional. Afrika menjadi pasar potensial untuk Indonesia.
 
Ini menjadi incaran dari pelaksanaan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Bali. Diselenggarakan pada 21-22 Agustus 2019, forum ini dihadiri oleh 700 peserta dan dari 53 negara di Afrika.
 
Mengambil tema ‘Connecting for Prosperity’, forum ini menjadi kelanjutan dari Indonesia Africa Forum (IAF) pada 10-11 April 2018 lalu.  IAF saat itu berhasil membuat 10 kesepakatan bisnis dengan senilai USD586,56 juta.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya memaparkan mengenai pelaksanaan IAID ini penting? Ada empat penting yang menjadi perhatian menurutnya.
 
Pertama adalah lima dari 10 kesepakatan bisnis merupakan di bidang infrastruktur. Kemudian kedua, infrastruktur itu bisa memiliki multiplier effect atau dampak berganda.
 
“Ketiga, Indonesia mampu menyediakan jasa infrastruktur dan keempat infrastruktur ini dapat dikolaborasikan dengan pontensi ekspor industri lain,” tutur Desra Percaya, saat ditemui wartawan di Jakarta Pusat, Jumat 9 Agustus 2019.
 
“Pada IAID akan ditandatangani sejumlah business deals antara pihak BUMN dengan mitra dari Afrika. Nilai total business deals tersebut akan menjadi bagian dari pernyataan pers di akhir IAID,” imbuhnya.
 
Berbagai kesepakatan bisnis tentunya sangat penting baik bagi Indonesia ataupun Afrika. Adapun kesepakatan tersebut meliputi pengerjaan konstruksi, farmasi, investasi pada sektor migas dan mineral, kerja sama pengolahan minyak nabati serta proyek transportasi.
 
“Hingga saat ini dipastikan 53 negara Afrika yang akan datang, termasuk 15 orang tingkat menteri. Sudah 90 persen undangan yang konfirmasi kehadiran,” jelas mantan Wakil Tetap RI di PBB itu.
 
Forum yang akan ditutup pernyataan pers Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ini juga akan membahas mengenai prefential trade agreement (PTA).
 
Berbagai PTA akan ditandatangani antara Pemerintah Indonesia dengan Afrika. Selain juga ada negosiasi pertama serta diskusi awal mengenai pembentukan PTA dengan negara-negara tertentu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan