"Australia yang memimpin pencarian. Mereka akan menghentikan pencarian dan kami akan menghormati keputusan itu," kata wakil Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Abdul Aziz Kaprawi, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat (20/5/2016).
Setidaknya ada lima potong puing-puing MH370 yang ditemukan. Para ahli meyakini potongan puing-puing tersebut berasal dari pesawat MH370. Puing-puing itu ditemukan di Afrika Selatan, Mauritius, Mozambik dan Pulau Reunion.

Salah satu puing yang ditemukan di Mozambil/AFP
"Dengan berat hati, kami akan mengakhiri pencarian pada akhir Juli atau awal Agustus mendatang, tergantung pada keadaan," ungkap pimpinan Biro Keselamatan Australia, Martin Dolan.
Ia mengatakan bahwa hilangnya MH370 ini tidak menghasilkan petunjuk apapun selama dua tahun pencarian. "Ini adalah salah satu misteri yang paling abadi dalam sejarah penerbangan," lanjutnya.
Dalam update operasional mingguan, Dolan mengatakan tiga kapal terus mencari petunjuk apapun, namun gelombang laut yang besar, angin kencang dan cuaca yang tak menentu menghambat upaya pencarian.
Ia juga mengatakan, pencarian MH370 ini telah menelan biaya sebesar USD130 juta.
"Akan banyak kekecewaan jika tim pencari tak menemukan pesawat atau petunjuk apapun. Tetapi, memang kita tak menemukan apa-apa," imbuhnya lagi.
Pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines hilang pada 8 Maret 2014. Pesawat yang terbang dari Kuala Lumpur dengan tujuan Beijing, Tiongkok itu membawa 239 penumpang dan awak kabin.

Samudera Hindia/Wikipedia
Pihak berwenang meyakini bahwa pesawat melenceng jauh ke Samudera Hindia di mana pesawat diperkirakan jatuh. Keberadaan dari pesawat Boeing 777-200ER itu masih tidak diketahui hingga sekarang.
Berdasarkan analisis satelit dan data keberadaan pesawat, MH370 diperkirakan berada di dalam laut. Tepatnya berada di sebelah barat Kota Perth, Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News