Konflik antara India dan Pakistan masih tetap hidup (Foto: AFP)
Konflik antara India dan Pakistan masih tetap hidup (Foto: AFP)

Pasukan India Serang Militan di Kashmir

Arpan Rahman • 29 September 2016 16:56
medcom.id, Kashmir: Tentara India mengatakan, telah melakukan serangan terhadap tersangka militan di sepanjang perbatasan de facto dengan Pakistan di Kashmir, Rabu 28 September.
 
"Operasi itu bertujuan mencegah serangkaian serangan yang direncanakan oleh militan yang berbasis di Pakistan," ucap seorang pejabat senior militer India seperti dikutip BBC, Kamis (29/9/2016).
 
Militer menyatakan, "Korban yang signifikan telah disebabkan para teroris dan orang-orang yang mencoba untuk mendukung mereka."
 
Pihak Pakistan belum menanggapi klaim yang dibuat oleh India. Namun dikatakan, dua tentaranya tewas dalam baku tembak pagi tadi dengan satuan tentara India di Garis Kendali (LoC) membagi wilayah yang disengketakan.
 
Teroris akan menyusup
 
"Serangan yang diluncurkan pada Rabu berdasarkan informasi yang sangat spesifik dan terpercaya bahwa beberapa unit teroris telah memposisikan diri untuk menyusup," kata Direktur Jenderal Operasi Militer (DGMO) Letnan Jenderal Ranbir Singh.
 
Singh mengungkapkan, serangan dilakukan lantaran militan sudah menimbulkan banyak korban. Dia mengaku telah menelepon Presiden Pakistan untuk memberitahukan tentang operasi tersebut.
 
"India melakukan penyerangan bedah di LoC untuk melindungi bangsa kita. Korban yang signifikan telah disebabkan teroris dan pihak-pihak yang mencoba untuk melindungi mereka. Kami tidak memiliki rencana untuk melanjutkan serangan tersebut. India telah berbicara dengan Pakistan," pungkas Singh.
 
Pasukan India Serang Militan di Kashmir
Prajurit India menjaga perbatasan (Foto: AFP)
 
 
Singh menjabarkan bahwa ada titik kumpul di LoC di mana teroris sudah menunggu untuk menyusup dan menyerang Kashmir dan beberapa wilayah di seluruh negeri. Tidak ada korban dari pihak India selama terjadi serangan yang dilancarkan oleh Angkatan Darat India.
 
"Kami telah menemukan beberapa benda termasuk GPS yang ditandai sebagai barang Pakistan. Teroris yang ditangkap berasal dari PoK atau Pakistan telah mengakui pelatihan mereka di Pakistan atau di daerah yang dikendalikan Pakistan," tambah Singh.
 
Perdana Menteri Narendra Modi yang sedang memimpin rapat kabinet membahas keamanan setelah tentara India menuduh Pakistan melanggar gencatan senjata 2003, pada Rabu 28 September malam. Para pejabat kementerian pertahanan dan luar negeri segera melapor di New Delhi.
 
"Pelanggaran gencatan senjata membuktikan bahwa Pakistan bertekad untuk menolak aturan internasional. Ini akan dibawa ke semua forum global," kata seorang pejabat India tanpa menyebutkan namanya kepada Reuters.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan