Selain untuk memperkuat solidaritas Komunitas ASEAN, kegiatan aksi donor darah ini diharapkan dapat menambah pasokan persediaan darah yang dikelola Palang Merah Vietnam yang saat ini masih belum mencukupi.
Sebagai informasi, setiap tahun kecelakaan bermotor menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Vietnam. Berdasarkan data Badan Statistik Vietnam, pada 9 bulan pertama tahun 2019. terdapat 6000 kematian dan 4000 korban luka akibat kecelakaan bermotor.
Sehubungan dengan hal tersebut Layanan Kesehatan Vietnam membutuhkan setidaknya 1,8 juta unit darah setiap tahun dan saat ini kebutuhan tersebut baru dapat dipenuhi sekitar 60%.
"Hasil studi menunjukkan setiap 1 pendonor dapat menyelamatkan 3 pasien. Dengan demikian aksi donor darah hari ini dapat turut menyelamatkan 540 orang" ungkap Hanif Salim. "Untuk pertama kalinya, solidaritas di kalangan Komunitas ASEAN di Vietnam kita bawa ke tingkat yang lebih tinggi, kita lebih dari sekedar Komunitas ASEAN, we are now blood brothers," tegas Hanif Salim, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Sabtu 5 Oktober 2019.
Mewakili pemerintah Vietnam, Deputi Direktur Jenderal Department of External Relations HCMC, Mr.Tran Phuoc Anh menyampaikan apresiasi yang sangat mendalam atas inisiatif Indonesia menggalang komunitas ASEAN di HCMC untuk melakukan aksi donor darah.
Romo Fabianus Hanes Seran, salah satu warga Indonesia yang turut Aksi donor darah mengaku bangga dengan aksi yang dimotori Indonesia ini. "Luar biasa acara ini! memberikan darah untuk saudara kita di Vietnam merupakan bukti paling nyata komitmen persaudaraan kita" ujar Romo Fabianus.
Hadir juga pada acara tersebut, Konjen Thailand, Konjen Laos, Charge D'Affairs Konjen Malaysia, Vice Chairman of Fatherland Committee Vietnam, Mr Tran Huu Phuoc serta sejumlah tokoh dan pejabat Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News