Insiden ini terjadi usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan diri untuk menengahi situasi yang memanas di Kashmir, antara India dan Pakistan.
Bentrokan senjata terjadi antara pasukan keamanan India dengan kelompok militan yang menentang pemerintahan Negeri Bollywood. Ini baku tembak pertama yang terjadi sejak keputusan India terhadap Kashmir, 5 Agustus lalu.
"Satu teroris terbunuh. Rekan kami, petugas polisi khusus (SPO) Billal menjadi martir. Sub-direktur Amardeep Parihar juga terluka dalam insiden itu dan sedang dirawat di Rumah Sakit Angkatan Darat," kata Kepolisian Zona Kashmir di Twitter, dilansir dari AFP, Rabu, 21 Agustus 2019.
Mereka kemudian menyatakan bahwa militan yang tewas diidentifikasi sebagai orang lokal yang berafiliasi dengan Lashkar-e-Taiba (LeT).
LeT merupakan organisasi militan yang terdaftar di PBB dan berbasis di Pakistan. India dan Washington menuding kelompok ini sebagai otak dari serangan empat hari di Mumbai pada 2008.
Sementara itu, Trump sebelumnya mengatakan bersedia untuk menengahi konflik berkepanjangan India dan Pakistan. Dia mengatakannya kepada Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
"Kashmir adalah tempat yang sangat rumit. Anda memiliki umat Hindu dan Islam. Saya tidak akan mengatakan mereka bergaul dengan baik," kata Trump.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk menengahi," tambahnya.
Setidaknya, 4.000 orang telah ditahan di Kashmir yang dikuasai India. Penahanan dilakukan sejak awal Agustus, ketika India mencabut otonomi khusus untuk Kashmir wilayah mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News