Duta Besar RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya mengatakan, buku ini bisa menjadi sebuah acuan bagi para masyarakat dua negara untuk mengerti hubungan diplomatik (Foto: Sonya Michaella/Metrotvnews.com).
Duta Besar RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya mengatakan, buku ini bisa menjadi sebuah acuan bagi para masyarakat dua negara untuk mengerti hubungan diplomatik (Foto: Sonya Michaella/Metrotvnews.com).

50 Tahun Bilateral RI-Singapura, KBRI Luncurkan Buku

Sonya Michaella • 28 September 2017 15:47
medcom.id, Jakarta: Memperingati HUT ke-50 hubungan diplomatik Indonesia dan Singapura, KBRI Singapura meluncurkan sebuah buku berjudul 'RI SING 50 Commemorative Book'.
 
Tema RI SING sendiri dibentuk oleh tim KBRI Singapura dan menjadi tema yang menarik untuk peringatan hubungan bilateral kedua negara.
 
Duta Besar RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya mengatakan, buku ini bisa menjadi sebuah acuan bagi para masyarakat dua negara untuk lebih mengerti hubungan bilateral yang telah dibangun selama 50 tahun.
 
Di dalam buku ini, tulisan dibuat oleh sejumlah diplomat dan pejabat yang sudah tak aktif di pemerintahan sehingga bebas mengungkapkan pendapatnya, antara lain mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda, diplomat Hasjim Djalal, Makarim Wibisono, mantan Menteri Perdagangan RI Marie Elka Pangestu dan imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
 
Tak ketinggalan Dubes Ngurah, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Presiden RI Joko Widodo memberikan kata pengantarnya di buku ini.
 
"Kita harus mempelajari dan mengetahui apa yang sudah terjadi selama 50 tahun ini dan apa yang harus dicapai di masa mendatang," kata Dubes Ngurah kepada awak media, di Jakarta, Kamis 28 September 2017.
 
"Hubungan dua negara kita akui memang pasang surut, tapi tak dipungkiri kerja sama dan hubungan bilateral terus meningkat," lanjut dia.
 
Menurut penurutan Dubes Ngurah, masih banyak yang keliru soal persepsi hubungan Indonesia dan Singapura di mana kemungkinan mereka menerima informasi yang tidak utuh dan konprehensif.
 
"Kalau saya seminar di universitas misalnya, yang dibicarakan perjanjian pertahanan, kabut asap, FIR dan perbatasan. Itu terus yang diulang," tambahnya.
 
Padahal, ujar dia, kerja sama yang dibentuk lebih besar dari pada permasalahan tersebut dan tentu kerja sama-kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak.
 
Buku ini memang tidak diperjualbelikan secara umum, namun KBRI Singapura berencana akan membuat E-Book dari buku berbahasa Inggris ini sehingga publik bisa mengaksesnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan