Lebih dari 100 petani dari negara bagian Tamil Nadu selatan telah berunjuk rasa di New Delhi sejak lebih kurang sebulan lalu.
Mereka mengacungkan tengkorak manusia, menggigit tikus hidup di mulut, mencukur rambut dan menyayat tangan. Tuntutan mereka antara lain keringanan pembayaran pinjaman pertanian serta dana bantuan.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa para petani, yang telah berkemah di tenda sementara dekat observatorium Jantar Mantar Delhi selama 40 hari, membatalkan protes mereka pada Minggu 23 April 2017.
Pembatalan dilakukan sesudah mereka mendapat jaminan dari Menteri Luar Negeri Tamil Nadu, E Palaniswami, bahwa tuntutan akan segera dipenuhi.
Serikat petani mengungkapkan, mereka akan melanjutkan protes jika tuntutan tidak dipenuhi pada 25 Mei.
Tamil Nadu menghadapi krisis pertanian terburuk dalam beberapa dasawarsa akibat kekurangan air di tengah minimnya curah hujan, harga tanaman yang rendah, dan semakin berkurangnya akses terhadap kredit formal.
"Lebih dari 50 petani yang dililit utang telah menyudahi nyawa mereka di daerah yang terkena dampak kekeringan sejak Oktober," sebut para pejabat, seperti dinukil dari BBC, Senin 24 April 2017.
Asosiasi petani setempat menegaskan jumlah bunuh diri petani terkait kematian ternak telah mencapai angka lebih dari 250.
Petani menuntut dana bantuan kekeringan, uang pensiun bagi lansia, pembebasan pembayaran pinjaman, harga tanaman yang lebih baik dan saluran irigasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News