Militer Filipina berbaris menuju kota Marawi yang dikuasai militan terafiliasi ISIS, 25 Mei 2017. (Foto: Romeo Ranoco/AFP/Reuters)
Militer Filipina berbaris menuju kota Marawi yang dikuasai militan terafiliasi ISIS, 25 Mei 2017. (Foto: Romeo Ranoco/AFP/Reuters)

Militer Filipina Sebut Negara Lebih Aman di Bawah Duterte

Willy Haryono • 02 Juli 2017 16:01
medcom.id, Manila: Militer Filipina mengatakan situasi keamanan negara menjadi jauh lebih setelah Rodrigo Duterte menjadi presiden pada Juni 2016.
 
Setelah menjadi presiden, Duterte memerintahkan perang melawan kejahatan narkotika yang telah menewaskan sekitar 8.000 orang. 
 
Dia juga mendeklarasikan darurat militer di Mindanao setelah meletusnya pertempuran antar pasukan pemerintah melawan grup ekstremis Maute yang terafiliasi Islamic State (ISIS).

"Di bawah pemerintahan Duterte, situasi keamanan negara telah menjadi perhatian serius dan ditangani dengan cepat sehingga saat ini menjadi jauh lebih baik," kata juru bicara militer Filipina Brigadir Jenderal Restituto Padilla, seperti dikutip Philippines News Agency, Minggu 2 Juli 2017. 
 
Perang narkoba ala Duterte dikritik banyak relawan hak asasi manusia dan gereja Katolik di Filipina. Kritik juga menghampiri Duterte, bahwa fokusnya memerangi kejahatan narkoba telah membuat militan ISIS mendapatkan momentum di Filipina. 
 
Namun militer Filipina mengatakan respons Duterte terhadap situasi di Mindanao, terutama kota Marawi, membuktikan bahwa keamanan negara meningkat. 
 
"Presiden telah memperlihatkan tekad politik kuat dan langsung menghadapi beragam ancaman saat ini," tutur Padilla. 
 
"KFRG (Grup penculik untuk meminta tebusan) Abu Sayyaf telah menjadi masalah serius yang mempermalukan negara ini. Tapi grup tersebut akan segera menjadi tidak signifikan karena adanya respons cepat dari militer," lanjut dia. 
 
China telah menyumbangkan lebih dari 3.000 senapan serbu dan jitu ke Filipina pada Rabu lalu. Pasokan persenjataan ini akan digunakan terhadap militan di medan tempur Mindanao. 
 
Pengiriman senjata telah didiskusikan Duterte dengan Presiden China Xi Jinping pada Oktober tahun lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan