Inti dari perjanjian damai adalah penarikan pasukan AS dari Afghanistan, yang telah berada di negara tersebut sejak 18 tahun terakhir. Sebagai ganti dari penarikan, Taliban akan menjamin keamanan di seantero Afghanistan.
Taliban juga dijadwalkan bernegosiasi dengan Pemerintah Afghanistan setelah pasukan AS selesai angkat kaki. Selama ini, Taliban selalu menolak bernegosiasi langsung dengan Afghanistan.
Beberapa hari lalu, Presiden AS Donald Trump mengaku akan segera memulangkan pasukan AS dari Afghanistan. "Sudah saatnya untuk pulang," ucap dia.
"Mereka (pasukan AS) ingin berhenti. Mereka sudah berjuang dalam waktu lama. Mereka ini orang-orang yang kuat. Kita ini orang-orang yang kuat. Tapi setelah 19 tahun berlalu, rasa-rasanya sudah terlalu lama," lanjut Trump.
Penandatanganan perjanjian damai AS-Taliban segera terwujud berkat suksesnya kesepakatan penurunan kekerasan sejak sepekan terakhir. Gencatan senjata sementara ini merupakan syarat utama menuju perjanjian final antar kedua kubu.
Beberapa bentrokan terjadi selama penurunan kekerasan, namun AS dan Taliban sama-sama tidak terlalu mempermasalahkannya. Kedua kubu merasa kesempatan menuju perjanjian damai final ini sebagai sesuatu yang tidak seharusnya dilewatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News