"Saya minta Menlu untuk menyatakan kesanggupan Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Presiden meminta menteri kabinet kerja mempersiapkan KTT OKI secara matang sebagaimana kesuksesan penyelenggarakan KTT Asia Afrika tahun 2015 lalu. Semula KTT ini akan diselenggarakan di Maroko, tapi Maroko menyatakan ketidaksiapannya. Adapun KTT tersebut membahas pembatasan akses warga muslim di wilayah Al Quds ke Masjid Al Aqsa.
"Saya ingin KTT Luar Biasa OKI ini juga bisa sukses. Kita akan membahas pembatasan akses warga muslim di wilayah Al Qhud ke Masjid Al Aqsa," ucap suami Iriana ini.
Presiden juga menginstruksikan agar pengamanan dan fasilitas pendukung lainnya betul-betul diperhatikan. Sebab KTT ini menjadi bagian dari upaya menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman dan menari untuk dikunjungi.
"Dan warga Muslimnya mengusung Islam yang toleran, Islam sebagai Rahmat bagi Alam Semesta," tutup Jokowi.
Konferensi Luar Biasa mengenai Palestina bakal dihadiri oleh 57 perwakilan negara anggota OKI. Pada Maret 6 hingga 7 Maret nanti, konferensi akan diisi dengan pertemuan tingkat menteri sebelum akhirnya membahas hasil dokumen akhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News