Awak kapal sedang memuat perlengkapan di kapal Malaysia yang akan berlayar ke Myanmar (Reuters)
Awak kapal sedang memuat perlengkapan di kapal Malaysia yang akan berlayar ke Myanmar (Reuters)

PM Malaysia Kirim Bantuan untuk Muslim Rohingya di Myanmar

Annisa ayu artanti • 04 Februari 2017 04:25
medcom.id, Kuala Lumpur: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, mengirimkan satu kapal berisi ribuan ton makanan dan persediaan darurat untuk para Muslim Rohingya di Myanmar.
 
Kapal itu membawa total 2.200 ton barang. Sebagian dari total barang tersebut yakni sekitar 500 ton akan diturunkan di kota terbesar Myanmar, Yangon. Sementara sisanya, diturunkan di negara bagian Rakhine, di perbatasan dengan Bangladesh.
 
Najib selama ini memang bersuara lantang menyangkut perlakuan yang dialami minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Najib mendesak pemerintah negara berpenduduk mayoritas pemeluk Budha itu
menghentikan serangan-serangan terhadap kaum Muslim Rohingya.

Pemerintah Myanmar, yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, membantah tuduhan tersebut. Pemerintah Maynmar berkilah bahwa banyak laporan soal kekerasan terhadap warga Rohingnya merupakan kabar palsu.
 
Suu Kyi bersikeras bahwa kerusuhan di negara bagian Rakhine, tempat banyak warga Rohingya tinggal, merupakan masalah dalam negeri.
 
Najib menjelaskan semua itu tidak benar. Najib mengatakan pasukan keamanan Myanmar melancarkan operasi di Rakhine pada Oktober, setelah sembilan polisi tewas dalam serangan di pos-pos perbatasan. 
 
Pemerintahan Suu Kyi menuding masyarakat Rohingnya yang dibantu milisi-milisi asing, sebagai pelaku serangan. Sejak itu, setidaknya 86 orang tewas dan sekitar 66.000 lainnya mengungsikan diri ke Bangladesh. 
 
"Momen ini bersejarah, suatu upaya mulia yang menunjukkan bahwa semua kepedihan dan penderitaan warga Rohingya di Myanmar tidak akan diabaikan. Kami mendengar kepedihan mereka, mereka yang diperkosa, dibunuh dan dibakar hidup-hidup" kata Najib seperti dikutip Reuters, Sabtu, 4 Februari 2017.
 
Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman menambahkan pengiriman bantuan itu tidak mulus. Pasalnya Myanmar dan Bangladesh tidak mengizinkan kapal Malaysia merapat di pelabuhan Teknaf, Bangladesh. Namun, Anifah berusaha meminta Komisioner Tinggi Bangladesh untuk Malaysia agar mengupayakan keputusan itu diubah. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan