"Tujuan pertama memang menyampaikan langsung surat dari Presiden ke kepala negara. Kedua, saya akan mendiskusikan hal-hal lain dengan Menteri Luar Negeri kedua negara," jelas Menlu Retno pada wawancara pers di Kementerian Luar Negeri RI setelah pertemuan bilateral dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, Selasa (12/1/2015).
Menlu Retno juga menegaskan konsentrasi Indonesia adalah kesediaan Indonesia untuk perbaiki ketegangan antara kedua negara.
"Ya, mungkin Presiden Jokowi adalah kepala negara pertama yang kirim surat secara langsung dan dibawa Menlunya," tegas Menlu Retno lagi.
Rencananya Selasa 12 Januari sore ini Menlu Retno akan berangkat menuju Arab Saudi dan Iran. Sedangkan surat untuk kedua pemimpin negara, sudah ditandatangani oleh Presiden Jokowi.
Untuk negara mana dulu yang akan dikunjungi, Menlu Retno menegaskan bahwa semuanya terkait masalah waktu. Menlu pun menegaskan bahwa Indonesia negara netral terkait ketegangan yang terjadi kali ini.
Menlu menyatalan bahwa Indonesia bersahabat dengan kedua negara, mengenai siapa pemimpin negara terlebih dahulu dikunjungi, semua tergantung kecocokan waktu.
Arab Saudi dan Iran hubungannya memanas pasca eksekusi Arab Saudi terhadap 47 orang termasuk ulama syiah terkemuka Nimr Al-Nimr. Di Iran, pendemo menyerang Kedubes Saudi. Penyerangan membuat Saudi memutuskan hubungan diplomatik.
Iran menuding Saudi adalah negara yang pantas disalahkan atas krisis diplomatik saat ini. Dalam sebuah surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mengeluhkan mengenai "provokasi" Saudi terhadap Teheran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News