Musim semi sebelumnya, rekor pendaki sebanyak 885 orang yang mencapai puncak Everest. Dari jumlah tersebut, 644 masuk dari Nepal, sementara 241 dari Tibet.
Channel News Asia, Kamis 12 Maret 2020 melaporkan, sisi Nepal tetap terbuka untuk saat ini. Meski demikian, beberapa operator ekspedisi melihat akan ada pembatalan dan para pendaki diminta untuk menyerahkan riwayat perjalanan serta laporan medis.
"Dari pihak Tiongkok telah memberitahu kami bahwa gunung itu akan ditutup dari sisi utara," ucap Lukas Furtenbach dari Furtenbach Adventures yang berbasis di Austria. Furtenbach menuturkan ia akan memindahkan 11 kliennya mendaki melalui Nepal.
Sementara itu, daerah wisata di Tibet telah ditutup sejak Januari lalu.
Perusahaan lainnya, Alpenglow Expeditions menuturkan telah membatalkan rencana pendakian ke puncak tertinggi dunia itu. "Saya setuju dengan keputusan Tiongkok. Bertanggung jawab. Mendaki gunung saat ini tidak sebanding dengan risiko penularan di base camps, atau saat kembali ke rumah," ujar Adrian Ballinger dari Alpenglow Expeditions.
Setiap tahunnya, ratusan pengunjung tertarik mendaki Everest, terlebih pada musim semi. Di musim ini, akhir April hingga Mei menjadi yang teramai didaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News