Menurut laporan Reuters, Selasa 28 Februari 2017, di daerah Little India, Kuala Lumpur, terdapat sebuah gedung kumuh di mana pada lantai dua adalah kantor dari Glocom, perusahaan rahasia Korut.
Berbagai laporan yang tak diduga mengenai gerak Korut di negara lain ini mulai terkuak perlahan pascakematian pria yang disebut-sebut kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong-un, yakni Kim Jong-nam.
Alamat dan jenis barang yang dijual Glocom sebenarnya tercantum dalam situs resmi, glocom.com.my. Namun, sejak tahun lalu, situs ini resmi ditutup.
Perusahaan itu memang tidak terdaftar di Malaysia. Namun, dua perusahaan Malaysia dengan pemegang saham asal Korut mendaftarkan situs resmi Glocom pada 2009 lalu.
Menurut draf laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Glocom memang menjalankan bisnis. Kegiatan itu terpantau oleh PBB.
Pada Juli lalu, paket barang berisi peralatan komunikasi militer dikirim dari Tiongkok melalui Eritrea, tapi berhasil dihentikan. Di antara peralatan yang disita, terdapat 45 kotak radio perang dan akesoris lainnya berlabel 'Glocom' atau singkatan dari Global Communication Co.
Menurut laporan PBB pula, Glocom dioperasikan oleh perusahaan berbasis Singapura bernama Pan Systems. Direktur Pengatur Pan Systems, Louis Low, mengatakan bahwa perusahaannya memang sempat memiliki kantor di Pyongyang sejak 1996 silam. Namun, mereka sudah memutus hubungan dengan Korut pada 2010.
Namun menurut seorang sumber, ada satu direktur lain dari Pan Systems yang bernama Ryang Su Nyo, yang merupakan warga Korut. Ryang dilaporkan sering berkunjung ke Singapura dan Malaysia untuk bertemu dengan perwakilan Pan Systems.
Februari 2014 lalu, Ryang dan dua warga Korut lain ditahan di Malaysia karena ketahuan menyelundupkan USD450 ribu melalui bea cukai bandara Kuala Lumpur.
Ketiga warga Korut itu mengaku kepada otoritas Malaysia, mereka bekerja untuk Pan Systems dan uang itu merupakan milik Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur.
Masih merujuk pada laporan PBB, salah satu rekan awal Glocom adalah Mustapha Ya'akub, seorang anggota senior partai berkuasa di Malaysia, UMNO.
Sebagai sekretaris biro hubungan internasional dari pemuda UMNO sejak 1990-an, Mustapha sudah menjalin hubungan politik dengan negara-negara seperti Iran, Libya, dan Korut.
Ternyata, kantor Glocom di Little India ini pun dulu pernah menjadi markas perusahaan yang bernaung di bawah Pemuda UMNO.
Mustapha sendiri mengakui bahwa ia pernah berhubungan dengan Glocom. Namun, ia tidak mengetahui bisnis yang kini dijalankan oleh Glocom.
Hingga saat ini pun, kematian Jong-nam masih menjadi misteri yang belum terpecahkan, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News