Keadaan kamp pengungsi di Nauru (Foto: AFP)
Keadaan kamp pengungsi di Nauru (Foto: AFP)

Polisi Papua Nugini Diduga Pukuli Dua Pencari Suaka

Sonya Michaella • 03 Januari 2017 10:54
medcom.id, Port Moresby: Dua orang pencari suaka asal Iran mengaku dianiaya oleh polisi Papua Nugini pada perayaan malam Tahun Baru. Namun, hal ini disanggah oleh Wakil Menteri Perdagangan Papua Nugini, Ron Knight.
 
"Dua pencari suaka itu mabuk berat dan sempat mengacaukan lalu lintas juga melecehkan perempuan. Maka dari itu, mereka dihampiri polisi. Mereka juga menghina polisi," ujar Knight, seperti dikutip Guardian, Selasa (3/1/2017).
 
Knight mengaku melihat apa yang terjadi secara langsung. Polisi melakukan apa yang seharusnya dilakukan ketika melihat kejadian yang tak sesuai di jalan. 

Knight juga menambahkan, berulang kali ditemukan senjata dan minuman keras di dalam kamp pengungsian yang disita oleh polisi. Hal ini menunjukkan bahwa kericuhan memang dibuat oleh para pengungsi.
 
Pengakuan Knight ini dibantah oleh pengungsi lainnya. Mereka mengatakan, polisi Papua Nugini-lah yang mabuk. Polisi melarang para pengungsi dan pencari suaka untuk berada di luar kamp pengungsian pada malam hari.
 
Dua pencari suaka tersebut menderita luka-luka dan lebam di wajah, serta patah tulang. Mehdi dan Mohammad, diperiksa selama 36 jam di kantor polisi Papua Nugini.
 
Insiden malam Tahun Baru ini adalah yang terbaru di mana terjadi antara polisi, penduduk setempat dan juga pengungsi.
 
Sementara, mantan komandan pasukan pertahanan Papua Nugini, Jerry Singirok, mengatakan bahwa saat ini kedisiplinan di dalam tubuh kepolisian dan tentara, sudah hilang.
 
"Polisi menjalankan hukum dari mereka sendiri. Mereka telah banyak mengambil tindakan di luar kendali, seperti memukuli orang. Tentara pun tak beda dengan polisi," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan