Ilustrasi Metrotvnews.com
Ilustrasi Metrotvnews.com

Satu WNI Ditangkap di Malaysia Terkait Dugaan Terlibat ISIS

Fajar Nugraha • 01 Februari 2017 19:14
medcom.id, Kuala Lumpur: Divisi Anti-Teror Kepolisian Malaysia menangkap seorang warga negara Indonesia (WNI), yang diduga memiliki kaitan dengan kelompok Islamic State (ISIS).
 
Penangkapan dilakukan juga terhadap dua orang warga Malaysia lainnya. Operasi itu dilakukan antara 27 hingga 29 Januari di di Pahang dan Kuala Lumpur.
 
Adapun WNI yang ditangkap tersebut merupakan pria berusia 37 tahun. Diketahui, WNI ini memiliki tempat tinggal tetap di Malaysia.
 
Pihak kepolisian tidak menjelaskan identitas dari WNI yang ditangkap tersebut. Tetapi pria itu diketahui berprofesi sebagai petugas keamanan di Malaysia Airlines dan ditangkap di Kuantan. 
 
Pihak Malaysia Airlines mengakui mengenai penangkapan ini. Seorang juru bicara Malaysia Airlines menyebutkan bahwa petugas keamanan yang ditahan itu ditahan untuk membantu proses penyelidikan.
 
"Pihak maskapai menganggap serius masalah ini dan melakukan langkah untuk menjamin keamanan operasi kami. Untuk masalah ini, kami tidak memberikan kompromi," ujar Juru Bicara Malaysia Airlines tersebut, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (31/1/2017).
 
"Kami sudah bekerja sama penuh dengan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan secepatnya," imbuh pernyataan itu.
 
Sementara tersangka lain yang ditangkap di Kuantan adalah petugas keamanan dari sebuah perusahaan swasta. Pria berusia 32 tahun itu sebelumnya berencana untuk bergabung dengan ISIS.
 
Tersangka ketiga ditangkap di Kuala Lumpur. Pria penggangguran berusia 38 tahun itu, diketahui sebagai simpatisan ISIS. 
 
Pria ini diketahu mengancam untuk mengebom lembaga ulama di Negeri Sembilan. Dia sebelumya juga mengancam meledakkan bom di Kuala Lumpur melalui akun Facebooknya.
 
The third suspect was arrested in the Malaysian capital. The unemployed 38-year-old is said to be an IS supporter, who had threatened to bomb the Negeri Sembilan mufti department for allegedly not following the teachings of Islam. 
 
According to the media release, he had earlier made death threats and threatened bomb attacks on Kuala Lumpur via his Facebook page. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan