Aktivis dari Jamaat-e-Islami Pakistan berunjuk rasa damai dalam Kashmir Solidarity Day di Lahore, Pakistan, 5 Februari 2017. (Foto: AFP/ARIF ALI)
Aktivis dari Jamaat-e-Islami Pakistan berunjuk rasa damai dalam Kashmir Solidarity Day di Lahore, Pakistan, 5 Februari 2017. (Foto: AFP/ARIF ALI)

Pakistan Minta Indonesia Lebih Perhatikan Masalah Kashmir

Willy Haryono • 07 Februari 2017 16:25
medcom.id, Jakarta: Kashmir masih menjadi wilayah sengketa antara Pemerintah India dan Pakistan hingga saat ini. Kedua negara sama-sama ingin mengklaim keseluruhan wilayah sejak berakhirnya pendudukan Inggris pada 1947. 
 
Konflik bersenjata antar kedua negara pun kerap terjadi. Menurut Pakistan, masalah Kashmir kurang mendapat perhatian global meski konflik berkepanjangan ini telah menelan puluhan ribu korban jiwa, banyak di antaranya Muslim. 
 
"Indonesia sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, seharusnya lebih memerhatikan dan mengangkat isu ini ke panggung global," ujar Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem dalam acara Kashmir Solidarity Day di Universitas Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017). 

Menyebut banyaknya kematian di Kashmir sebagai tragedi terhadap Muslim, Dubes Nadeem menyerukan kepada Persatuan Bangsa-Bangsa untuk mengambil langkah nyata dalam menyelesaikan konflik. 
 
Meski Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan resolusi terkait Kashmir pada 1948, Dubes Nadeem mempertanyakan implementasinya. Resolusi itu menyerukan agar warga Kashmir menentukan sendiri masa depan mereka. Namun menurut Dubes Nadeem, PBB kini seperti membiarkan begitu saja konflik berdarah di Kashmir. 
 
Pakistan Minta Indonesia Lebih Perhatikan Masalah Kashmir
Dubes Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem (tengah)
 
Menurut data beberapa organisasi kemanusiaan, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, sekitar 60 ribu warga Kashmir tewas akibat konflik bersenjata pada 1989. 
 
"Lebih dari 300 orang tewas di Kashmir sejak tiga bulan terakhir oleh pasukan India," klaim Dubes Nadeem. 
 
Sebelumnya, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan dunia seolah mengabaikan meningkatnya ketegangan di Asia Selatan. Ia mengaku telah mencoba berdialog dengan India, namun selalu gagal karena negara tetangganya itu menawarkan syarat-syarat yang tak dapat dipenuhi.
 
India mengatakan pihaknya hanya akan membahas isu-isu yang berkaitan dengan terorisme, sedangkan Pakistan menginginkan agenda yang lebih luas, di antaranya membahas masalah Kashmir.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan