Ilustrasi Metrotvnews.com
Ilustrasi Metrotvnews.com

Pemerintah Tuduh ISIS Dalang Pengeboman di Filipina

Sonya Michaella • 31 Desember 2016 11:45
medcom.id, Manila: Pemerintah Filipina menyatakan, bom yang meledak di dua wilayah berbeda di Filipina adalah ulah kelompok militan Islamic State (ISIS). Mulanya, korban tewas terkonfirmasi 33 orang, namun saat ini korban tewas telah melonjak menjadi 52 orang.
 
Bom pertama meledak di Pulau Leyte saat warga tengah menyaksikan pertandingan tinju di Hilngos. Bom kedua meledak di Aleosan, Mindanao, satu jam setelah bom pertama meledak. Selain 52 orang tewas, sebanyak 13 orang juga terluka.
 
Dilansir AFP, Sabtu (31/12/2016), polisi menduga dua kelompok kecil yang berbasis di Mindanao, yakni Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) dan grup Maute terlibat dalam dua serangan ini. Disinyalir, mereka mulai membuat bom dengan teknologi baru.

Pulau Mindanao selama ini terpengaruh dengan pengeboman dan bentuk kekerasan lain. Ledakan terparah terjadi pada September lalu di Davao, yang menewaskan 15 orang.
 
BIFF adalah faksi sempalan dari Moro Islamic Liberation Front (MILF), kelompok pemberontak Muslim terbesar di Filipina. Presiden Rodrigo Duterte pun dikabarkan telah berupaya melanjutkan negosiasi damai dengan MILF.
 
Diketahui, BIFF telah menggunakan bendera hitam persis dengan bendera ISIS, sama pula dengan bendera yang diacungkan grup Maute. Selain itu, ada pula kelompok Abu Sayyaf yang merupakan pecahan dari Al Qaeda yang gemar menyandera anak buah kapal dan turis asing di Filipina Selatan.
 
Awal November lalu, polisi telah menahan dua tersangka anggota grup Maute yang diduga menanam peledak di dekat tong sampah di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Manila. Upaya pengeboman dari Maute berhasil digagalkan kepolisian Filipina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan