Tim kesehatan Aksi Cepat Tanggap mengobati korban banjir bandang di Kashmir, India -- ACT
Tim kesehatan Aksi Cepat Tanggap mengobati korban banjir bandang di Kashmir, India -- ACT

ACT Bantu Korban Banjir di Kashmir India

24 September 2014 12:37
medcom.id, Kashmir: Sampai saat ini, bantuan kemanusiaan internasional yang berhasil masuk ke lokasi bencana banjir bandang di Kashmir, India, baru dari dua negara, yakni Jerman dan Indonesia.
 
Aksi Cepat Tanggap (ACT) mewakili bangsa Indonesia membantu korban banjir terdahsyat di India sejak setengah abad lalu.
 
“Banyak kendala dihadapi untuk bisa masuk lokasi bencana banjir yang luar biasa dahsyat di Kashmir. Alhamdulillah, pada akhirnya kami bisa masuk lokasi bencana dan berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Kashmir,” tutur Leader Tim Emergency Response ACT, Andhika Purbo Swasono, Selasa (23/9/2014).

Andhika bersama Muhajir Arif tiba di Tanah Air, Sabtu kemarin, setelah dua pekan berusaha keras memasok bantuan logistik dan menggelar layanan medis di lokasi terdampak bencana Srinagar-Kashmir.
 
Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah pengiriman bantuan, yang terpaksa dilakukan dua gelombang.
 
"Itu karena aturan pengiriman barang beratnya dibatasi, Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) terpaksa mengirim bantuan dalam dua gelombang," jelas Andhika.
 
Bantuan yang diberikan adalah bantuan seperti susu, biskuit, air minum, dan obat-obatan. ACT juga menggelar layanan medis selama tiga hari.  Ada 12 orang  tenaga medis relawan yang dikerahkan, terdiri dari tiga dokter, empat apoteker, dan beberapa tenaga paramedis.
 
" Harapan saya, alangkah indahnya, jika pemerintah India bersinergi dengan semua NGO yang ada, baik lokal maupun internasional, bahu-membahu membantu warga Kashmir yang terkena bencana banjir yang diakui terdasyat di India setelah 60 tahun terakhir. Semata-mata demi kemanusiaan," ujar Andhips, sapaan akrabnya.
 
Dibantu Zakat Foundation of India (ZFI), ACT mendistribusikan logistik tahap pertama dikirim Rabu (17/9/2014) dan tahap kedua, Kamis (18/9/2014), melalui maskapai penerbangan lokal.
 
Syed Noorul Hassan, 28, mitra lokal ACT yang berkiprah di ZFI, mengungkapkan kondisi darurat bantuan kemanusiaan bagi warga Kashmir yang luar biasa, yang akhirnya membuat aparat berwenang setempat mengizinkan  ZFI dan ACT menyalurkan bantuan.
 
Sampai dengan saat ini solidaritas dari masyarakat sipil (civil society) dan NGO lokal dari Jammu dan Kashmir dan India terus berdatangan. Sementara, NGO Internasional menurut Noorul, yang ia tahu baru dari dua negara saja, yatu NGO dari Jerman dan Indonesia, yang diwakili ACT.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan