Untuk menjalin kerja sama, tentu akan melibatkan proses negosiasi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai Indonesia memiliki modal kuat dalam bernegosiasi.
"Dari sisi kami, pasar dan (jumlah) penduduk besar, dapat kita ganti menjadi nilai tawar, aset, dan juga barganing chips saat bernegosiasi " ungkap Retno di hadapan pelaku usaha di Menara KADIN, Jakarta, Selasa 19 November 2019.
Dengan modal tersebut, diharapkan Indonesia bisa mendapat kesepakatan terbaik yang saling menguntungkan dengan negara-negara mitra. "Bapak dan ibu tentu akan ikut berperan," imbuh dia.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno juga menceritakan bagaimana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.
Menurut Georgieva, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik walaupun dihantam tekanan geopolitik dan geoekonomi.
Pertumbuhan ekonomi global di 2019 diperkirakan 3,2 persen. Sementara pada 2020, diproyeksikan naik sedikit menjadi 3,5 persen.
Masih dari keterangan Georgieva, 90 persen negara tengah mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi.
Perang dagang antara negara maju seperti Tiongkok dan Amerika Serikat dinilai Georgieva akan semakin memperburuk keadaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News