"Jepang sepakat Reformasi PBB diperlukan," kata Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto seusai mendampingi Jokowi bertemu Abe di Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (22/4/2015).
Keduanya juga membahas kerjasama negara di kawasan selatan-selatan untuk meningkatkan stabilitas dan kesejahteraan negara Asia Afrika. Khusus dengan Indonesia, Jepang akan investasi industri yang berorientasi ekspor, energi, maritim, pertahanan, dan penanganan bencana tsunami.
"Pembahasan lebih lanjut tentang stabilitas dan kesejahteraan negara Asia-Afrika. Investasi ekspor, energi, maritim, bebas visa Jepang dan kerjasama pertahanan," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengajak kepala negara KAA mendesak reformasi PBB. Imbauan itu menyusul ketidakberdayaan PBB dalam memperkuat peran sentralnya untuk menghapus kesenjangan di belahan Dunia Timur dan Barat.
"Kita bangsa Asia Afrika mendesak reformasi PBB. Agar berfungsi secara maksimal menjadi badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi kita semua," kata Jokowi dalam pidatonya.
Seusai bertemu PM Jepang, Jokowi langsung mengadakan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania Abdullah II Ibnu Al Hussein. Dilanjutkan Presiden Tiongkok Xi Jinping, PM Singapura Lee Hsien Loong, dan Presiden Zimbabwe.
Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla akan bertemu Wakil Presiden Seychelles, Wakil Presiden Venezuela, Ketua Parlemen Libya, Ketua DPR Aljazair, Menteri Luar Negeri India, Wakil Presiden Filipina, Menteri Luar Negeri Tunisia, Perdana Menteri Rwanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News