Laporan mengenai penemuan puing ini didapatkan dari beberapa media setempat. Mereka melaporkan adanya puing pesawat yang ditemukan dan sudah diamankan oleh pihak keamanan.
"Setelah ditentukan bahwa puing berasal dari pesawat, akan ada pertemuan untuk membahas langkah selanjutnya yang akan diambil. Ini dilakukan untuk proses analisa," ujar pernyataan Kementerian Transportasi Malaysia, Selasa (11/8/2015).
Sebelumnya, penemuan puing juga terjadi di wilayah Pulau Reunion, Prancis pada 29 Juli 2015. Puing berupa bagian flaperon dari pesawat tersebut berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa puing yang ditemukan di Pulau Reunion, Prancis, merupakan bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370. Namun pihak penyelidik Prancis yang memeriksa puing berkata berbeda. Mereka hanya menyebutkan ada indikasi kuat bahwa bagian flaperon itu berasal dari MH370.
Ketidakpastian ini yang membuat pihak keluarga marah besar. Mereka mengecam pengumuman berbeda dari kedua belah pihak.
Bagi pihak keluarga, konfirmasi itu tidak akan lengkap tanpa ada bukti substansial. Mereka bersikeras pencarian harus tetap dilakukan.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, usai lepas landas dari Kuala Lumpur, menuju Beijing. 239 penumpang berada di dalam pesawat yang dinyatakan jatuh di Samudera Hindia tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News