Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik saat memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2015). (Foto: MI/IMMANUEL ANTONIUS)
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik saat memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2015). (Foto: MI/IMMANUEL ANTONIUS)

Dubes Inggris Sebut Ledakan di Manchester Insiden Menyedihkan

Willy Haryono • 23 Mei 2017 18:25
medcom.id, Jakarta: Ledakan di Manchester Arena pada 22 Mei 2017 -- yang menewaskan 19 orang dan melukai 50 lainnya -- mengejutkan Inggris dan seluruh komunitas global. 
 
Kepolisian Inggris menetapkan ledakan yang terjadi setelah berakhirnya konser penyanyi asal Amerika Serikat Ariana Grande itu sebagai aksi terorisme.
 
"Turut berduka cita atas jatuhnya korban serangan teroris di Manchester. Saya sangat terkejut. Insiden ini sungguh menyedihkan #KamiTidakTakut," tulis Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik di akun Twitter, Selasa 23 Mei 2017. 

Tagar di akun Dubes Moazzam sama dengan yang sempat marak setelah terjadinya serangan teror di Sarinah Jakarta pada awal 2016.
 
Otoritas setempat menduga ledakan berasal dari sebuah bom bunuh diri. London mengklaim telah mengidentifikasi pelaku, meski nama serta detail lainnya belum diumumkan ke publik. 
 
Insiden terjadi menjelang pemilihan umum lebih awal (snap election) Inggris yang akan digelar pada Juni mendatang. Akibat ledakan di Manchester, kampanye pemilu pun ditunda. 
 
Dubes Inggris Sebut Ledakan di Manchester Insiden Menyedihkan
 
Perdana Menteri Inggris Theresa May bergerak cepat dan menggelar rapat darurat bersama komite Cobra untuk menentukan langkah selanjutnya terkait ancaman terorisme.
 
Sementara itu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku belum mendapatkan laporan mengenai ada atau tidaknya WNI yang menjadi korban ledakan di Manchester. 
 
Banyak orang bertanya-tanya, mengapa ledakan bisa terjadi di sebuah acara konser. Padahal pengamanan konser, terlebih melibatkan artis internasional, biasanya super ketat. 
 
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menilai ini adalah peringatan bagi para penyelenggara acara.
 
"Pemeriksaan cukup ketat ternyata masuk juga. Jadi, ini warning kepada seluruh dunia, jadi event-event di tengah masyarakat sungguh-sungguh menjaga dan mengamankannya," ucap Rikwanto.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan