Kepanikan terjadi setelah meledaknya bom dahsyat di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, 8 Agustus 2016. Foto: Dok/AFP
Kepanikan terjadi setelah meledaknya bom dahsyat di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, 8 Agustus 2016. Foto: Dok/AFP

PM Pakistasn Nawaz Sharif Kutuk Serangan di Quetta

Nur Azizah • 09 Agustus 2016 08:29
medcom.id, Pakistan: Korban tewas dalam serangan bom di rumah sakit di Quetta, Pakistan terus bertambah. Tercatat, sedikitnya ada 70 korban tewas dalam serangan yang terjadi pada Senin, 8 Agustus 2016.  
 
Keramaian merupakan target utama dalam serangan itu. Saat itu, bom meledak di tengah kerumunan jurnalis dan pengacara. Setelah seorang pengacara ternama Bilal Kasi tertembak beberapa saat sebelum ledakan.
 
Serangan mengakibatkan sekitar 120 orang luka-luka. Korban didominasi oleh anak-anak yang saat itu sedang berada di taman.

Serangan terjadi sejak sepekan lalu. Warga sipil, pengacara, dan beberapa orang lainnya menjadi korban. Hingga kini, belum diketahui siapa pelaku dibalik tindakan jahat ini.
 
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk serangan ini. Ia menegaskan, tidak ada satu orang pun yang boleh mengganggu kedamaian Pakistan.
 
"Tak seorang pun diizinkan mengganggu kedamaian provinsi ini. Rakyat, dan pasukan keamanan di Balochistan telah berkorban untuk negara ini,” kata PM Sharif seperti dilansir BBC, Selasa (9/8/2016).
 
Sebelum tewas, Kasi rajin mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan-serangan yang terjadi di Pakistan. Pernyatan itu dituangkan di sejumlah media, baik cetak maupun elektronik.
 
Pernyataan itu ia lontarakan sebagai bentuk protesn atas kematian temannya, yang juga seorang pengacara. Selain Kasi, seorang juru kamera Aaj TV juga menjadi korban dalam serangan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan