"Inggris berkomitmen kuat dalam memperluas kerja sama teknologi dan inovasi bersama Indonesia. Indonesia juga menjadi negara pertama yang saya datangi selama kunjungan saya," kata Menteri Inggris untuk Asia Alok Sharma di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
"Inggris terdepan dalam inovasi global, kami bangga menjadi rekan Indonesia dalam pengembangan inovasi teknologi," lanjutnya lagi.
Inggris menganggap Indonesia sebagai mitra penting dalam Newton Fund, program layanan pembangunan senilai GBP375 juta yang bertujuan mempromosikan kerja sama riset dan teknologi.
"Dalam era inovasi ini, Inggris akan terus berkolaborasi dengan rekan-rekan penting seperti Indonesia untuk dapat menghadapi tantangan global," imbuh Menteri Sharma.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Muhamad Nasir mengatakan sebanyak 15 orang dari industri start-up dan tiga orang dari lembaga terkait akan dikirim ke Inggris untuk mempelajari industri start-up.
"Industri start-up Inggris sangat bagus dan warga Indonesia yang baru membangun industri start-up kami harap belajar dari Inggris," ungkapnya.
Nasir menambahkan melalui kerja sama ini, Indonesia mampu membangun kapasitas para inovator untuk dapat menghadapi tantangan pembangunan.
"Kami ingin mengadopsi keahlian Inggris dan membangun kerja sama dengan cara membantu para inovator mempelajari praktiknya dan berkolaborasi dalam proyek-proyek bersama," pungkasnya.
Perjanjian ditandatangani Menteri Sharma dan Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe, dan disaksikan Menristekdikti Muhamad Nasir serta Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News