"Peran wanita sangat penting dan dibutuhkan. Indonesia juga memiliki personel wanita di pasukan perdamaian," kata Wamenlu Fachir dalam pidato pembukaan MIKTA Panel Discussion on Women and Peacekeeping, di Jakarta, Kamis 19 April 2018.
Wamenlu Fachir menegaskan, peran pasukan perdamaian, apakah itu pria atau wanita, sangat penting bagi kelangsungan perdamaian dunia yang cukup dinamis saat ini.
"Indonesia tidak gentar untuk terus mengirimkan pasukan perdamaiannya guna membantu perdamaian dunia," ungkap dia.
Untuk itu, Indonesia selalu menyiapkan sejumlah pelatihan agar para calon pasukan perdamaian dapat bertahan di daerah konflik. Namun, kata dia, pengiriman pasukan perdamaian pun tak lepas dari sejumlah tantangan.
"Ada beberapa tantangan yang kami hadapi salah satunya adalah semakin rumitnya situasi daerah konflik dan kurangnya alat-alat. Tetapi kami selalu berusaha untuk menghadapi tantangan tersebut," tukasnya.
Dalam diskusi ini, nantinya delegasi Indonesia akan memaparkan pengalaman dan model pelatihan yang sudah diterapkan bagi jajaran pasukan perdamaian PBB.
Saat ini, Indonesia merupakan negara yang masuk peringkat sepuluh besar penyumbang pasukan perdamaian untuk PBB, dengan 2.700 personel yang tersebar di daerah konflik.
Sejak 1957, Indonesia juga telah mengirimkan lebih kurang 40 ribu personel untuk menjaga perdamaian dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News